Nyamuk Anopheles, Penyebar Malaria di Cuaca Panas
- Scientist Againts Malaria
Jakarta – Cuaca yang kini kian panas dapat memengaruhi populasi dan aktivitas nyamuk Anopheles, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penularan penyakit malaria.
Nyamuk Anopheles umumnya hidup di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Nyamuk Anopheles dapat membawa parasit Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Oleh karena itu, bahaya utama yang dikaitkan dengan nyamuk Anopheles adalah penularan penyakit malaria.
Malaria dapat memiliki konsekuensi serius dan bahkan dapat menjadi penyakit yang mengancam jiwa jika tidak diobati dengan tepat.
Melansir CDC, hanya beberapa spesies nyamuk Anopheles yang dapat menyebabkan penularan malaria pada manusia. Terdapat sekitar 3.500 spesies nyamuk yang dikelompokkan menjadi 41 jenis.
Dari sekitar 430 spesies Anopheles, hanya 30-40 yang menularkan malaria (vektor). Sedangkan sisanya jarang menggigit manusia atau tidak dapat mempertahankan perkembangan parasit malaria.
Betina nyamuk Anopheles menggigit manusia untuk mengambil darah yang diperlukan untuk perkembangan telur. Jika nyamuk tersebut sebelumnya telah menggigit orang yang terinfeksi malaria, mereka dapat mentransmisikan parasit Plasmodium ke orang yang mereka gigit selanjutnya.
Data World Malaria Report 2020 yang disusun oleh World Health Organization menyebutkan sekitar 229 juta kasus infeksi malaria terjadi di tahun 2019. Dari angka itu, 400.000 orang yang terinfeksi meninggal dunia. Kebanyakan dari korban malaria adalah anak- anak berusia di bawah 5 tahun.
Gejala malaria umumnya meliputi demam, menggigil, nyeri tubuh, sakit kepala, dan kelelahan. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menjadi fatal. Pengendalian populasi nyamuk Anopheles, pencegahan gigitan nyamuk, dan pengobatan yang tepat untuk individu yang terinfeksi adalah upaya yang penting dalam mengendalikan penyakit malaria.
Berbagai metode bisa digunakan untuk mengurangi populasi nyamuk Anopheles dan mencegah penularan malaria. Ini termasuk penggunaan kelambu berinsektisida, penggunaan obat nyamuk, drainase yang baik untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk, penggunaan larvasida untuk mengendalikan nyamuk pada tahap larva, dan pengendalian lingkungan seperti pengeringan dan pengurangan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengendalikan nyamuk Anopheles dan penyakit malaria yang ditularkannya, malaria masih merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan akses terbatas terhadap perawatan kesehatan.