Gonjang-ganjing Twitter

CEO Twitter Elon Musk.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Elon Musk masih menuai kontroversi menyoal aturan di Twitter. Baru-baru ini dia tidak mengizinkan pengguna melihat tweet tanpa menggunakan akun. Jadi sekarang untuk melihat timeline di sana, mereka harus mempunyai akun Twitter.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Media sosial itu juga membatasi berapa banyak tweet yang dapat dibaca penggunanya karena platform mengalami pemadaman yang berkepanjangan, menghalangi kemampuan pengguna untuk melacak postingan baru.

Dalam sebuah tweet, Musk merinci kuota penggunaan yang direvisi. Pemegang akun terverifikasi dapat membaca maksimal 6.000 posting setiap hari, sementara pengguna yang tidak terverifikasi harus bersaing dengan batas 600 posting yang dikurangi secara drastis.

Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Pengguna yang baru terdaftar dan belum terverifikasi menghadapi pembatasan yang lebih ketat, hanya 300 posting per hari, menurut Kepala Eksekutif Tesla dan SpaceX itu.

Berdasarkan data VIVA Digital, Selasa, 4 Juli 2023, ada kemungkinan aturan ini dimotivasi oleh keinginan Musk untuk mencegah alat AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) menelusuri Twitter.

Sabrina: Chatbot BRI 24 Jam yang Memudahkan Layanan Perbankan Anda

Miliarder itu sebelumnya menegur Microsoft, yang menghapus Twitter dari platform periklanannya, dengan mengatakan perusahaan berlatih secara ilegal menggunakan data Twitter.

Media sosial Bluesky.

Photo :
  • Twitter @bluesky

Pembatasan untuk membaca tweet setiap harinya bertujuan mencegah pencurian data oleh perusahaan yang mengoperasikan AI.

Layanan AI generatif seperti ChatGPT, Microsoft Bing, dan Google Bard, melatih teknologinya agar makin cerdas dengan menghimpun data dari berbagai sumber di internet.

Pemilik Twitter itu tidak ingin data-data di platform diambil untuk melatih layanan AI milik raksasa teknologi lain. Ia berdalih ini merupakan upaya untuk mengamankan data pengguna.

Akibat aturan baru ini, pesaing Twitter kebanjiran user baru. Bluesky, jejaring sosial mirip Twitter yang terdesentralisasi, sempat menghentikan pendaftaran baru untuk menyelesaikan masalah kinerja yang dialaminya.

"Untuk sementara kami akan menghentikan pendaftaran Bluesky sementara tim kami terus menyelesaikan masalah kinerja yang ada. Kami akan terus mengabari Anda saat kode undangan kembali berfungsi. Kami sangat senang menyambut lebih banyak pengguna ke versi beta kami segera!” tulis mereka.

Media sosial yang didirikan Jack Dorsey mengklaim adanya 'lalu lintas dengan rekor tertinggi'. Itu juga mendorong pembaruan aplikasi seluler untuk mencoba dan memperbaiki berbagai hal, menurut insinyur Bluesky, Paul Frazee.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya