Planet Raksasa Sembunyi di Awan Oort

Ilustrasi zona awan Oort.
Sumber :
  • io9

VIVA Tekno – Pada 1906, Astronom Percival Lowell berhipotesis bahwa sebuah planet raksasa mengorbit Matahari dan mempengaruhi gravitasi Planet Neptunus dan Uranus.

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Karyanya akhirnya mengarah pada penemuan Pluto. Meskipun sebagian besar didiskreditkan, planet hipotetis yang besar dan hilang telah menjadi pokok budaya sejak saat itu, melansir dari situs Sputnik Globe, Rabu, 28 Juni 2023.

Sebuah tim peneliti internasional menjalankan simulasi tahap awal tata surya, menemukan bahwa sebuah planet yang terletak di luar tata surya mungkin mengorbit Matahari. Tetapi jika ada, itu akan lebih jauh dari yang dihipotesiskan oleh para astronom awal abad ke-20.

Matahari Pagi Indonesia Deklarasi Jadi Ormas, Ahmad Muzani Ungkap Tugasnya Bantu Pemerintah Prabowo

Tata Surya.

Photo :
  • Imperial College London
Bumi Akan Alami 25 Jam Sehari, Catat Waktunya

Studi yang masih ditinjau mengatakan, planet tersembunyi semacam itu kemungkinan besar ada di Awan Oort, kumpulan besar benda es yang mengapung di semua sisi tata surya kita, tidak seperti planet dan Sabuk Kuiper, yang berada di satu sisi piringan datar mengelilingi Matahari.

Untuk mengetahui seberapa jauh Awan Oort, bintang terdekat, Proxima Centauri, terletak sekitar 268.770 AU (25,3 triliun mil) dari Matahari. Karena jarak yang sangat jauh dan sifat kacau Awan Oort, membuat peneliti kesulitan mencari tahu apa yang ada di luar sana.

Studi tersebut menyatakan kemungkinan sebuah planet masif menjelajahi Awan Oort sangat tipis, tetapi tidak dapat diabaikan. Mereka memperkirakan ada 0,5 persen kemungkinan benda planet semacam itu terbentuk selama pembentukan tata surya dan 7 persen kemungkinan tarikan gravitasi Matahari mencuri benda semacam itu dari sistem lain.

Para peneliti mengatakan kemungkinan besar Awan Oort terdiri dari bebatuan es dengan objek terbesar seukuran gunung. Meskipun itu bukan planet yang dicari Lowell, tapi dipastikan itu tidak akan memengaruhi orbit Neptunus atau Uranus.

Ilustrasi jejak karbon.

Fitur Ini Bantu Kurangi Emisi Karbon

Emisi karbon mengacu pada pelepasan gas karbondioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024