Studi: Tidur Siang di Tempat Kerja Bisa Tingkatkan Produktivitas

Ilustrasi tidur saat bekerja.
Sumber :
  • U-Report

Jakarta – Banyak penelitian terbaru menemukan bahwa tidur siang memiliki manfaat nyata untuk produktivitas kerja, kreativitas, dan memori.

UMP Jakarta 2025 Bakal Diumumkan Setelah Pilkada

Faktanya, beberapa kantor sekarang bahkan memasang pod tidur siang, menyediakan kamar tidur, dan ruang lain yang didedikasikan untuk tidur siang.

Namun, stigma terhadap orang yang tidur di siang hari tetap ke arah negatif, meskipun bukti menunjukkan manfaat tidur siang yang terukur.

Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

Wanita tertidur di meja kerja.

Photo :
  • U-Report

Misalnya, sebuah studi baru-baru ini menemukan hubungan antara orang yang tidur siang secara teratur dan volume otak yang lebih besar. Hasil studi itu menunjukkan orang yang tidur siang secara teratur memiliki otak yang lebih besar.

Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

Para peneliti, yang mempublikasikannya di Jurnal Sleep Health, melihat data dari lebih dari 35.000 peserta dalam survei British Biobank.

Otak kita cenderung menyusut seiring bertambahnya usia, tetapi otak orang yang terbiasa tidur siang cukup besar untuk mengimbangi penuaan hingga 6,5 tahun.

Studi itu tidak mengejutkan bagi para power nappers seperti Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, yang dilaporkan sering tidur siang sebentar di mobilnya setiap hari.

Aristoteles, Leonardo da Vinci, Stephen King, Mark Cuban dan presiden John F. Kennedy, Bill Clinton dan George H.W. Bush juga diketahui selalu menyempatkan untuk tidur siang singkat setiap harinya.

Bahkan orang-orang tangguh militer seperti Jenderal Douglas MacArthur, Winston Churchill, Napoleon Bonaparte dan dan mantan presiden AS Dwight D. Eisenhower bersikeras untuk menyempatkan diri tidur siang.

“Mengingat ilmu terbaru tentang efektivitas tidur siang dan hubungan yang jelas antara karyawan yang merasa cukup istirahat dan produktivitas mereka, sudah lama perusahaan bisnis besar menerapkan tidur siang singkat di tempat kerja mereka,” kata Arianna Huffington, seperti dikutip VIVA Digital dari the Guardian.

Tidur siang.

Photo :
  • U-Report

Huffington, salah satu pendiri HuffPost dan kepala eksekutif Thrive Global, adalah salah satu dari banyak perusahaan yang mengakomodasi tidur siang di tempat kerja.

Ben and Jerry's, Nike, dan Google juga mengizinkan karyawan mereka untuk tidur siang singkat. Layanan Kesehatan Nasional Inggris pada tahun 2018 juga mulai memasang pod tidur untuk staf rumah sakit yang lelah menghadapi shift panjang.

“Kita adalah orang yang kurang tidur, yang membuat kita lebih rentan terhadap kecelakaan di tempat kerja, tingkat kreativitas dan konsentrasi yang lebih rendah, dan tingkat emosi yang lebih tinggi,” jelas Sara Mednick, Ph.D., dari departemen ilmu kognitif di Universitas dari California, Irvine.

Bukti tidur siang singkat efektif sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu: Sebuah meta-analisis dari 54 laporan penelitian dari tahun 2002 hingga 2020 menemukan bahwa tidur siang memiliki manfaat kecil hingga sedang dibandingkan beberapa tes kognitif.

Tes kognitif tersebut meliputi memori, rentang perhatian, pemecahan masalah, perencanaan, kesadaran diri, dan regulasi emosional.

Bahkan, di antara para atlet, tidur siang antara 30 dan 60 menit memiliki efek sedang hingga tinggi pada peningkatan kinerja kognitif dan kinerja fisik, ujar penulis penelitian di British Journal of Sports Medicine.

Namun harus diingat, tidur siang yang terlalu lama juga bisa membuat orang pusing.

Ilustrasi organ otak manusia.

Photo :
  • IG @katadokter_official

NASA, dalam penelitian yang banyak dilaporkan, menemukan bahwa pilot roket yang tidur selama 26 menit menunjukkan peningkatan kewaspadaan hingga 54% dan peningkatan pekerjaan sebesar 34% dibandingkan dengan pilot yang tidak tidur siang.

Untuk memastikan kita tidak tidur siang berlebihan, ikuti tip dari ilmuwan terkenal Albert Einstein, yang tidur di kursi sambil memegang sendok.

Setelah tertidur, tubuhnya akan rileks ke titik di mana dia akan menjatuhkan sendok ke lantai. Dentingan sendok akan membangunkan Einstein, memungkinkan pikirannya yang segar untuk memecahkan masalah fisika teoretis yang kompleks.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya