Seramnya Kilatan Petir di Jupiter
- NASA
VIVA Tekno – Gambar dari Jupiter yang diambil oleh JunoCam NASA menunjukkan titik hijau terang di kutub utara planet tersebut. Ternyata, bola bercahaya itu adalah sambaran petir.
Pada 15 Juni 2023, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) merilis gambar petir yang menakjubkan di atmosfer Jupiter. Pesawat ruang angkasa NASA, Juno menangkap tembakan yang menggemparkan itu pada 30 Desember 2020, selama penerbangan jarak dekat.
Juno berada sekitar 19.900 mil (32.000 km) di atas awan Jupiter ketika menangkap gambar ini. Belakangan, pada tahun 2022, insinyur NASA Kevin M. Gill, yang dikenal karena karyanya yang luar biasa dengan gambar astronomi lainnya, memproses gambar tersebut dari data mentah.
Masyarakat juga dapat memeriksa data mentah dari misi Juno dan mencoba sendiri dalam pemrosesan gambar. NASA diketahui memiliki banyak proyek sains warga yang dapat diikuti oleh siapa saja hanya dengan menggunakan ponsel atau laptop.
Pada saat itu, Juno sedang melewati Jupiter sekitar 78 derajat utara ketika melihat badai listrik raksasa. NASA mengatakan, dalam pandangan pusaran di dekat kutub utara Jupiter, misi Juno NASA mengamati cahaya dari sambaran petir. Di Bumi, sambaran petir berasal dari awan air dan paling sering terjadi di dekat khatulistiwa.
Â
"Di Jupiter, petir kemungkinan juga terjadi di awan yang mengandung larutan amonia-air dan paling sering terlihat di dekat kutub," katanya, seperti dikutip VIVA Digital dari laman Earth Sky, Jumat, 23 Juni 2023.
Juno mulai mengorbit Jupiter pada tahun 2016. Sekarang, NASA telah memperpanjang misi sainsnya hingga 2025. Khususnya, orbit Juno dalam beberapa bulan mendatang akan membawanya lebih dekat ke sisi malam di planet raksasa itu.
Itu berarti kita mungkin akan melihat lebih banyak sambaran petir dalam waktu dekat. Di akhir misinya, Juno akan melakukan deorbit terkendali ke Jupiter.
Petir juga terjadi di planet lain. Pada tahun 1979, pesawat ruang angkasa lain bernama Voyager 1 menangkap kilatan petir di Jupiter yang 10 kali lebih kuat daripada petir di Bumi. Di Saturnus, petir dapat menyambar sebanyak 10 kali per detik.
Demikian pula Cassini yang mengakhiri misinya ke Saturnus dengan manuver serupa ke Planet Bercincin. NASA memilih untuk menabrakkan pesawat ruang angkasa ke planet-planet dalam upaya menghilangkan puing-puing luar angkasa dan menurunkan risiko kontaminasi. Akhir yang berapi-api ini adalah bagian dari pedoman perlindungan antarplanet NASA.