Amerika Makin Yakin Huawei jadi Alat Mata-mata China

Produk Huawei.
Sumber :
  • Android Authority

VIVA Tekno – Pejabat AS melacak karyawan dari perusahaan telekomunikasi Huawei Technologies dan ZTE yang masuk dan keluar dari fasilitas mata-mata China yang dicurigai berada di Kuba, Karibia menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.

Perang Bintang AS dan China

Intelijen di bawah kepemimpinan Donald Trump yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS pertama kali menemukan bahwa perusahaan mungkin memainkan peran dalam memperluas kemampuan China untuk memata-matai AS dari pulau itu. 

Belum diketahui apakah pemerintahan Biden telah melakukan penyelidikan itu, menurut situs The Wall Street Journal, dikutip pada Kamis, 22 Juni 2023.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Meski Huawei dan ZTE diketahui tidak membuat alat canggih yang digunakan pemerintah untuk menguping, keduanya berspesialisasi dalam teknologi yang diperlukan untuk memfasilitasi operasi semacam itu, seperti server dan peralatan jaringan yang dapat digunakan untuk mengirimkan data ke China, menurut orang-orang yang akrab dengan masalah itu. 

Dalam sebuah pernyataan, Huawei mengatakan pihaknya membantah 'tuduhan tidak berdasar tersebut' menambahkan bahwa perusahaan asal China ini berkomitmen untuk sepenuhnya mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di tempat mereka beroperasi.

Pakar Nilai Gaya Komunikasi Prabowo saat Lawatan ke Cina dan AS: Bangkitkan Rasa Kebanggaan

Bendera Amerika Serikat (AS) dan China.

Photo :
  • ANTARA/Xinhua.

Satu suara, ZTE juga menyebut laporan tersebut tidak berdasar. China telah mempertahankan pangkalan mata-mata di Kuba setidaknya sejak 2019, ketika Donald Trump menjadi presiden, dan kedua negara telah bersama-sama menjalankan empat stasiun penyadapan di pulau itu, menurut pejabat AS. 

Selain itu, Beijing dan Havana sedang bernegosiasi untuk mendirikan fasilitas pelatihan militer gabungan baru di pantai utara Kuba. 

Upaya Beijing untuk memperluas pengumpulan intelijennya dari Kuba terus berlanjut, kata Gedung Putih. Menyusul peningkatan fasilitas pengumpulan intelijennya di pulau itu pada 2019, negera Tirai Bambu itu akan terus berusaha meningkatkan kehadirannya di Kuba dan AS akan terus berupaya mengganggunya. 

Pejabat AS telah lama mengatakan pemerintah China mungkin menggunakan perusahaan telekomunikasi negara itu untuk mata-mata. AS telah terlibat dalam kampanye selama bertahun-tahun untuk membujuk sekutu agar menutup Huawei, khususnya dari jaringan telekomunikasi generasi berikutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya