Heboh Ramai-ramai Main Roleplay di TikTok, Ternyata Berbahaya

TikTok.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA – Baru-baru ini telah menjadi viral di TikTok seorang anak yang dimarahi oleh orang tuanya karena memainkan game Roleplay, seperti dilansir VIVA Digital.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

Roleplay (RP) merupakan jenis permainan yang meminta pemain berpura-pura memainkan karakter tertentu, misalnya idol K-Pop.

Mereka bisa berperan sebagai karakter dari acara TV, film, buku, atau selebriti, dan beraksi sebagai karakter fiksi tersebut mengikuti sikap, gaya bicara hingga aktivitas sehari-hari dengan detail.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Dalam game pengguna bisa melakukan interaksi dengan RP lainnnya di platform hingga menjalin hubungan fiksi. Genre ini bisa ditemukan pada permainan Ragnarok Online, Genshin Impact, Seal, Final Fantasy, Dragon Quest, Dragon Quest, dan lainnya.

Sedangkan di TikTok, RP akan membuat pengguna seolah-olah menjadi tokoh idola mereka. User juga bisa berinteraksi dengan RP lainnya di platform tersebut, bisa dengan saling 'mutualan', saling follow sampai menjalin hubungan fiksi.

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Ilustrasi bermain game online.

Photo :
  • Pixabay

Hubungan yang dijalin akan disesuaikan dengan karakter pemain sesuai dengan imajinasinya masing-masing, entah masih dengan berakting atau mulai membuka kehidupan nyata.

Selain TikTok, RP juga kerap ditemui di media sosial Twitter, Telegram, dan Instagram. Pemain hanya perlu membuat akun baru dan menentukan karakter seperti apa yang ingin dimainkan.

Biasanya pemain akan menutup rapat identitas aslinya. Namun ada sisi negatif dari Roleplay karena bisa mengakibatkan kecanduan bagi pemain.

Mereka dapat memainkan perannya selama berjam-jam bahkan berhari-hari, atau sampai bertahun-tahun dan bersosialisasi dengan orang lain di dunia virtual yang mungkin terasa lebih nyaman daripada dunia nyata.

Semakin kecanduan dengan RP, user akan lebih  fokus menjalani hari sebagai karakter yang diperankannya. Bisa jadi mereka akan melupakan identitas aslinya dan mengabaikan tanggung jawabnya di dunia nyata. Hubungan sosial dengan orang dan lingkungan di kehidupan nyata pun akan menjadi terganggu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya