Huawei Ditolak AS dan Uni Eropa
- Gulf Daily News
VIVA Tekno – Uni Eropa (UE) telah memberi tahu anggotanya untuk melarang raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies dan ZTE dari jaringan 5G mereka 'secepatnya', mengatakan adanya 'risiko yang jauh lebih tinggi daripada pemasok lain'.
Komisi Eropa juga akan mencabut peralatan Huawei dan ZTE dari tempat mereka di seluruh benua, kata Thierry Breton, komisaris pasar internal UE, pada konferensi pers di Brussel, menurut laman South Morning China Post, Jumat, 16 Juni 2023.
"Kami akan meminta layanan konektivitas kami untuk memberi tahu pemasok agar bebas dari Huawei dan ZTE, dan ini tentu saja berlaku untuk kontrak baru dan yang sudah ada," katanya.
Breto menambahkan bahwa komisi akan merekomendasikan agar Parlemen dan Dewan Eropa mengikutinya. Pada tahun 2020, Brussel merekomendasikan agar 27 anggotanya menghapus pemasok 'berisiko tinggi' dari jaringan merekaÂ
Tapi karena dirasa tidak ada perubahan, komisi telah mengambil lompatan dengan secara terbuka mengejar dua penyedia 5G blue-chip China yang sejauh ini memiliki batasan pasar pada 10 dari 27 anggota.
"Ini terlalu lambat dan menimbulkan risiko keamanan yang besar dan mengekspos keamanan kolektif serikat pekerja karena menciptakan ketergantungan besar bagi UE dan kerentanan yang serius," kata Breton.
Sejalan dengan keputusan tersebut dan berdasarkan berbagai informasi yang tersedia, komisi menganggap bahwa Huawei dan ZTE sebenarnya memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada pemasok 5G lainnya.Â
Laporan itu mengatakan vendor berisiko tinggi yang dimaksud kemungkinan besar dipengaruhi oleh negara ketiga tertentu yang memiliki undang-undang keamanan dan tata kelola perusahaan yang berpotensi menimbulkan risiko keamanan. Jadi anggota harus menerapkan pembatasan pada pemasok berisiko tinggi tanpa penundaan.
Tetapi menghapus Huawei dan ZTE dari jaringan anggota dapat menjadi tantangan, mengingat investasi yang cukup besar yang telah dilakukan pemerintah Eropa dalam perangkat keras perusahaan.Â
Sebuah studi tahun 2022 oleh Strand Consult, sebuah firma riset menemukan bahwa di salah satu anggota UE, Siprus, vendor China menyediakan 100 persen jaringan 5G.Â
Kemudian di Rumania, 76 persen didukung China dan 72 persen di Belanda. Brussel semakin skeptis terhadap perusahaan teknologi China dalam beberapa bulan terakhir, dan pada Februari melarang staf menggunakan TikTok, aplikasi media sosial milik China dari telepon kantor mereka.