Ambisi Jepang Rancang Kota Terapung, Buat Apa?
- Istimewa
Tokyo, Jepang – Perusahaan asal Jepang N-Ark merancang kota terapung untuk mengantisipasi kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim global. Kota terapung yang diberi nama Kota Dogen dirancang mampu menampung hingga 40.000 orang.
Dilansir dari NewAtlas, Rabu, 14 Juni 2023, Kota terapung yang sangat ambisius ini akan dilengkapi fasilitas medis dan sarana wisata, bahkan tempat peluncuran roket luar angkasa.
Kota Dogen dirancang untuk mengatasi kenaikan laut dengan tenang karena di dalamnya mampu menyediakan listrik, makanan, dan air bersih.
Kota Dogen memiliki keliling 4 km dan berkapasitas sekitar 10.000 orang untuk penduduk yang menetap secara permanen. Ditambah lagi hingga 30.000 turis yang dapat berkunjung kapan saja.
Dengan bentuk melingkar seperti cincin, kota terapung ini dirancang tahan terhadap cuaca buruk, bahkan gelombang tsunami.
Struktur bangunan diatur menjadi tiga area berbeda, yaitu bagian layak huni yang berisi zona perumahan utama, pusat data bawah laut yang berisi manajemen kota dan fasilitas penelitian medis, serta arsitektur terapung yang dibuat berbentuk cincin.
Tersedia juga banyak tanaman hijau, fasilitas produksi makanan, sekolah, area olah raga, rumah sakit, taman, stadion, hotel, dan perkantoran. Selain itu, N-Ark membayangkan Kota Dogen mampu menyediakan tempat peluncuran dan pendaratan untuk transportasi roket.
“Perawatan kesehatan juga menjadi fokus utama dan penduduk akan memiliki akses ke konsultasi telemedis. Termasuk analisis darah berteknologi tinggi, serta bedah robotik dan penelitian obat,” tulis laman NewAtlas.
N-Ark telah menghitung akan ada sekitar 2 juta liter konsumsi air per tahun, ditambah 3.288 ton pembuangan sampah tahunan. Hampir 7.000 ton makanan akan diproduksi dan 22.265.000 kW daya listrik akan dihasilkan.
N-Ark belum menentukan lokasi pembangunan untuk kota terapung ini dan berapa anggaran yang dibutuhkan. Namun, solusi yang ditawarkan ini menjadi pilihan menarik untuk menghadapi perubahan iklim yang tampaknya sudah tak terbendung.