Kursus Senyum Dibuka, Biayanya Rp800 Ribu per Jam

Ilustrasi hidung/bibir.
Sumber :
  • Pexels/Shiny Diamond

VIVA Tekno – Setelah terbiasa memakai masker sejak pandemi COVID-19 melanda, siswa di Jepang kini banyak mengikuti kursus senyum yang dilatih oleh seorang instruktur profesional.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Permintaan akan pelatihan untuk senyum di negara tersebut melonjak lantaran banyak orang yang sudah mulai ingin memperlihatkan wajah mereka di depan umum usai persyaratan penggunaan masker telah dilonggarkan oleh pemerintah pada bulan Maret. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Ilustrasi

Photo :
  • 397687

Instruktur dalam kursus senyum di Jepang tersebut bernama Keiko Kawano yang merupakan seorang mantan penyiar radio dan menjalankan perusahaan bernama "Egaoiku", yang diterjemahkan menjadi "Perusahaan Senyum”. 

Ekspresi Wanita Pemakai Sabu yang Diringkus Polisi Bikin Salfok Netizen: Masih On

Biaya pelajaran dalam kursus senyum selama satu jam di tempatnya itu sebesar 7.700 yen Jepang atau US$55 atau sekitar Rp800 ribu. Di mana pelajaran pertamanya akan memeriksa senyum khas yang dimiliki muridnya. 

"Pelajaran senyum khas dimulai dengan memeriksa senyum Anda saat ini," kata Kawano dilansir dari Insider pada Rabu, 7 Juni 2023. 

Selanjutnya, Kawano akan menunjukkan kepada murid-muridnya bentuk senyuman yang dia sebut sebagai "senyum Hollywood", dan meminta mereka untuk mencoba menirunya.

Karena tahu bahwa otot-otot wajah tidak bergerak seperti yang diharapkan, Kawano melakukan latihan untuk memperpendek dan meregangkan otot pipi dan menciptakan bentuk mulut yang indah untuk tersenyum

Bagi mereka yang ingin menjadi pelatih kursus senyum seperti dirinya, Kawano juga menawarkan lokakarya pelatihan satu hari seharga 80.000 yen Jepang atau sekitar Rp8,5 juta. Bisnisnya tersebut meledak setelah aturan menggunakan masker dicabut oleh pemerintah dan menguntungkan. 

Ilustrasi

Photo :
  • 529787

Kawano mengatakan bahwa sekolah tersebut dulunya hanya menjalankan satu kelas per tahun, namun sekarang meningkat menjadi empat kali dalam setahun dan mulai banyak yang mencari kursus senyum. 

"Saya pikir pentingnya senyuman dalam mencari pekerjaan semakin meningkat," kata Kawano.

Kemungkinan selama ini masyarakat di Jepang sebelumnya sudah sangat terbiasa menggunakan masker sehingga saat diperbolehkan tak memakai masker lagi mereka menjadi kurang percaya diri. 

Maka dari itu, banyak dari mereka yang kemudian membutuhkan kursus senyum tersebut untuk menjadi lebih percaya diri lagi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya