Bisnis Luar Angkasa Sudah Makan Korban

Pemilik Virgin Orbit, Richard Branson.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA Tekno – Bisnis luar angkasa akhirnya memakan korban. Virgin Orbit, perusahaan roket milik Richard Branson, resmi dijual seharga £29 juta (Rp536 miliar).

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Ia menjualnya kurang dari enam bulan setelah kegagalan misinya dalam meluncurkan sembilan satelit ke luar angkasa. Hal ini menunjukkan betapa kerasnya persaingan di bisnis yang berpotensi untung besar, namun berisiko tinggi tersebut.

Aset yang dijual termasuk Cosmic Girl, jet 747, yang dikonversi lebih rendah dari harga jual £3 miliar (Rp55 triliun) yang diberikan perusahaan dua tahun lalu.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Pada Maret 2023, Virgin Orbit mengumumkan rencana untuk memberhentikan sebagian besar tenaga kerjanya setelah gagal mendapatkan investasi baru.

Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) itu kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan di negeri Paman Sam setelah menghentikan operasionalnya dalam upaya untuk mencegah hilangnya uang tunai lebih banyak.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Misi awal yang ditunggu-tunggu pada 9 Januari, dari Spaceport Cornwall, adalah peluncuran satelit pertama dari tanah kelahiran Richard Branson, Inggris.

Namun berakhir dengan kekecewaan ketika mesin tahap kedua LauncherOne, roket yang dipasang ke Cosmic Girl, mengalami apa yang digambarkan sebagai 'anomali', mencegahnya mencapai orbit Bumi yang diinginkan.

Pangkalan Virgin Orbit di California, pabrik roket, dan peralatan telah dibeli oleh Rocket Lab dengan harga di bawah £13 juta (Rp240 miliar), sementara Cosmic Girl, dibeli oleh perusahaan kedirgantaraan Stratolaunch seharga £13,6 juta (Rp251 miliar).

Virgin Orbit LauncherOne

Photo :
  • Mirror

Perusahaan lainnya, Launcher Inc, membayar £2,17 juta untuk situs peluncuran dan sewa Virgin Orbit di gurun Mojave, mengutip dari situs Express, Selasa, 30 Mei 2023.

Virgin Orbit yang didirikan pada 2017 merupakan bagian dari kerajaan bisnis Richard, yang juga mencakup maskapai penerbangan, Virgin Atlantic, dan perusahaan pariwisata luar angkasa Virgin Galactic. Tapi itu tidak pernah benar-benar menghasilkan keuntungan.

"Sepanjang sejarahnya, Virgin Orbit telah berada di garis depan inovasi dan telah memberikan kontribusi besar pada bidang peluncuran roket komersial dengan platform peluncuran udara LauncherOne," kata perusahaan.

Teknologi mutakhir perusahaan, keahlian yang tak tertandingi, dan komitmen terhadap keunggulan telah mendorongnya menjadi garda depan industri peluncuran komersial yang sedang berkembang.

"Saat Virgin Orbit memulai jalur ini, manajemen dan karyawan ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, mitra, investor, dan karyawan, atas dukungan dan dedikasi mereka selama bertahun-tahun," lanjutnya.

Melalui upaya kolektif, perusahaan telah mampu mencapai tonggak sejarah yang signifikan dan memberikan kontribusi yang langgeng untuk kemajuan peluncuran satelit di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

"Warisan Virgin Orbit di industri luar angkasa akan selamanya diingat. Teknologi inovatifnya, pengejaran keunggulan tanpa henti dan komitmen tak tergoyahkan untuk memajukan batas peluncuran udara telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di industri," kata perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya