Macam-macam Gerhana Matahari yang Terjadi di Bumi
- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA Tekno – Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi sejajar, baik sebagian maupun seluruhnya. Bergantung pada bagaimana benda-benda luar angkasa itu sejajar, gerhana memberikan pemandangan Matahari atau Bulan yang unik dan menarik.
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, menimbulkan bayangan di Bumi yang menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari di beberapa area.
Ini hanya terjadi sesekali, karena Bulan tidak mengorbit pada bidang yang persis sama dengan Matahari dan Bumi. Waktu ketika mereka disejajarkan dikenal sebagai musim gerhana, yang terjadi dua kali setahun.
Kecuali untuk momen totalitas sesaat selama Gerhana Matahari Total, di mana pengamat harus selalu menggunakan kacamata gerhana atau metode pengamatan matahari alternatif yang aman, seperti proyektor lubang jarum untuk melihat Matahari.
Ini termasuk saat menonton gerhana sebagian atau annular, sebelum atau sesudah totalitas untuk Gerhana Matahari Total. Berikut adalah jenis-jenis dari Gerhana Matahari yang dikutip dari situs Solar System NASA, Senin, 29 Mei 2023.
Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, menutupi wajah Matahari sepenuhnya. Orang yang berada di tengah bayangan Bulan saat menabrak Bumi akan mengalami gerhana total.
Langit akan menjadi gelap, seolah-olah fajar atau senja. Jika cuaca memungkinkan, orang-orang yang berada di jalur Herhana Matahari Total dapat melihat korona Matahari, atmosfer luar yang biasanya terhalang oleh wajah cerah Matahari.
Gerhana jenis ini jadi yang paling dinantikan karena pemirsa dapat melepas kacamata gerhana mereka sejenak (yang tidak sama dengan kacamata hitam biasa) untuk jangka waktu singkat ketika Bulan benar-benar menghalangi Matahari. Gerhana Matahari Total berikutnya akan terjadi pada 8 April 2024.
Gerhana Matahari Annular terjadi ketika Bulan melewati antara Matahari dan Bumi. Tetapi akan berlangsung ketika Sang Surya berada pada atau dekat dengan titik terjauhnya dari Bumi.
Karena Bulan lebih jauh dari Bumi, Bulan akan tampak lebih kecil dari Matahari dan tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Akibatnya, Bulan muncul sebagai piringan gelap di atas piringan terang yang lebih besar, menciptakan sesuatu yang tampak seperti cincin di sekitar Bulan. Gerhana Annular berikutnya akan terjadi pada 14 Oktober 2023.
Gerhana Matahari Sebagian
Fenome ini terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari dan Bumi. Tetapi Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar sempurna, hanya sebagian Matahari yang tampak tertutup, sehingga membentuk bulan sabit.
Selama Gerhana Matahari total atau annular, orang-orang di luar area yang tertutup bayangan bagian dalam Bulan akan melihat Gerhana Matahari Sebagian.
Karena permukaan Bumi melengkung, terkadang gerhana dapat bergeser antara annular dan total saat bayangan Bulan bergerak melintasi bola Bumi. Ini disebut Gerhana Matahari Hibrida.
Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika orbit Bulan sedikit lebih jauh dari Bumi, sehingga ukuran satelit alami Bumi itu tampak lebih kecil dari ukuran Matahari.
Peristiwa yang terakhir terjadi pada bulan April itu terdiri dari dua peristiwa gerhana berbeda, yakni Gerhana Matahari Cincin, dilanjutkan Gerhana Matahari Total, kemudian kembali Gerhana Matahari Cincin.