Operator Seluler Cari Cuan Lewat FMC, Apa Itu?

Indonesia Digital Home / Indihome.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA Tekno - Teknologi Fixed Mobile Convergence (FMC) tengah menjadi tren di kalangan operator seluler di mana ini akan menggabungkan ekosistem antara produk fixed broadband dan mobile broadband. 

IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis ke Level 7.065, Saham KLBF hingga MAPI Melonjak

Sejak tahun lalu, Telkom menyatakan keinginannya untuk memasukkan IndiHome ke Telkomsel yang dikatakan akan terealisasi pada Juli 2023. Sementara itu operator lain telah mengumumkannya terlebih dahulu, misalnya XL Axiata dengan First Media dan Smartfren dengan MyRepublic .

Perusahaan Telkom menjelaskan bahwa pertumbuhan mereka hanya alami sebesar 2 persen dalam 10 tahun terakhir. Padahal belanja modal terus meningkat, dan Earnings Before Interest Tax and Depreciation (EBITDA) terus tertekan.

Bos Smartfren Buka Suara soal Kualitas Jaringan Pascamerger

Oleh karena itu mereka berharap pada FMC di mana peluangnya masih cukup besar. Saat ini pengguna fixed broadband baru mencapai 14 persen. Dengan FMC berarti pengguna tidak perlu berpindah layanan mobile ke Wifi atau sebaliknya saat ada di dalam maupun di luar rumah.

Dari sekitar 65 juta rumah tangga di Indonesia, perusahaan pelat merah ini bisa menggaet sebanyak 20-30 juta rumah tangga. Adapun saat ini rumah tangga yang telah terhubung dengan internet baru sekitar 11,2 juta. 

3 Faktor Turunnya Jumlah Pelanggan dan Pendapatan Smartfren

Artinya, masih ada peluang sekitar 8 juta pelanggan yang punya kemampuan berlangganan IndiHome. Belum lagi dari 156 juta pelanggan Telkomsel, di mana 20 persen merupakan kategori premium.

Indihome.

Photo :
  • Indihome

Jadi, ada potensi 30 juta pelanggan bisa dijadikan FMC (campuran antara Telkomsel dan IndiHome). Perusahaan berharap bisa mendapatkan 5 juta pelanggan baru FMC sejak 5 tahun pertama dirilis.

“Pencapaian target 5 juta pelanggan dilakukan dengan cross selling, baik untuk pengguna Indihome maupun pengguna Telkomsel,” kata SVP Corporate Communication & Investor Relations Telkom Ahmad Reza di Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023.

Pemasarannya juga dikatakan tidak akan masif karena menggunakan skema one on one selling dan sasaran utamanya adalah pengguna keluarga.

Nantinya akan ada nama produk baru dari gabungan Indihome dan Telkomsel. Harga produk baru ini juga tidak akan melebihi ARPU Indihome yang ada di angkasa Rp265.000 dan tidak akan di bawah ARPU Orbit Rp70.000.

Sinergi Link Net dan XL Axiata hadirkan kebutuhan internet pengguna.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Dalam kesempatan yang sama di acara Indotelko bertajuk 'Babak Baru Layanan Broadband Bersama Fixed Mobile Convergence', Group Head Indirect Channel Management XL Axiata Junius Koestadi mengklaim perusahaan merupakan pionir FMC di Indonesia saat ini dengan menggabungkan layanan Link Net dalam produk XL Satu.

Saat ini XL Satu sudah memiliki 350.000 pelanggan atau melebihi target 30 persen pelanggan dari sebelumnya. XL Axiata pun kemudian menargetkan 40 persen pelanggan baru di tahun ini.

"FMC ini demandnya ada. Dari survei kami pelanggan menyukai layanan XL Satu karena mudah dikelola, ada aplikasi tunggal, tagihan tunggal, kuota tunggal dan lainnya yang belum ada di layanan operator negara lain," jelasnya.

Dengan layanan ini, operator seluler tersebut menargetkan layanan akan tersedia di lebih dari 150 kota pada 2025. Menurutnya, tantangan FMC adalah integrasi jaringan seluler XL Axiata dengan mitra, bagaimana cara mengidentifikasinya dengan cepat

“Tantangan lain dari sisi konsumen, yakni bagaimana mengkomunikasikan XL Satu dan benefitnya ke konsumen. Kami selalu bilang ini internet untuk kebutuhan di luar rumah, di rumah dan berbagi ke keluarga,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya