NASA Nyerah Cari Es, Misinya 'Gatot'
- First Post
VIVA Tekno – NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat resmi berhenti mencari es yang tersembunyi di permukaan kawah Kutub Selatan Bulan setelah Lunar Flashlight Cubesat yang melakukan misi gagal total alias gatot menghasilkan daya dorong yang cukup untuk mencapai orbit yang dituju.
Diluncurkan pada Desember, pesawat luar angkasa seukuran koper ini memang dirancang untuk memasuki near-rectilinear halo orbit (NRHO) di sekitar Bulan dan menggunakan laser untuk menyaring celah gelap permukaan dalam misi mencari es.
Probe dengan cepat mengalami masalah ketika keempat pendorongnya yang menggunakan sejenis sistem propulsi yang sebelumnya tidak pernah terbang di luar orbit Bumi tidak berfungsi, menurut laman The Register, Rabu, 17 Mei 2023.
"Ini mengecewakan bagi tim sains dan untuk seluruh tim Lunar Flashlight, bahwa kami tidak dapat menggunakan laser reflektometer kami untuk melakukan pengukuran di Bulan," kata Barbara Cohen, penyelidik misi utama di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
Tapi seperti semua sistem lainnya, Cohen mengumpulkan banyak data kinerja dalam penerbangan pada instrumen yang akan sangat berharga untuk pengulangan teknik ini di masa mendatang.
Lunar Flashlight Cubesat juga membawa komputer penerbangan Sphinx baru – sistem berdaya rendah yang diperkuat radiasi, dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory NASA. Ada juga Iris – radio navigasi yang ditingkatkan untuk bertemu dan mendarat di Bulan.
Sementara Christopher Baker, Eksekutif Program untuk Teknologi Pesawat Luar Angkasa Kecil NASA di Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa, mengatakan bahwa kedua komponen bekerja dengan baik selama misi.
"Lunar Flashlight sangat sukses dari sudut pandang, menjadi testbed untuk sistem baru yang belum pernah terbang di luar angkasa sebelumnya. Sistem tersebut, dan pelajaran yang diajarkan Lunar Flashlight kepada kita akan digunakan untuk misi masa depan," katanya.
Keputusan untuk mengakhiri misi datang setelah upaya untuk mengkonfigurasi ulang gagal. Boffin NASA menghitung orbit baru yang dapat dicapai menggunakan sisa daya dorong pesawat ruang angkasa yang kecil.
Di bawah rencana itu, satelit kubus akan mengorbit Bumi dan melewati Kutub Selatan Bulan setiap bulannya. Andaikata berhasil maka rencana tersebut akan membuat Lunar Flashlight terbang lebih sedikit daripada yang digariskan oleh rencana misi aslinya, tetapi setiap pendekatan akan lebih dekat daripada yang dibayangkan semula.
Sayangnya, Lunar Flashlight tidak dapat melakukan pembakaran orbit untuk meletakkannya di jalur tepat waktu menuju orbit barunya.
Sekarang setelah terbang melewati Bulan, Cubesat meluncur kembali ke Bumi dan akan mencapai jarak sekitar 65.000 kilometer (40.000 mil) dari dunia kita dalam pendekatan terdekatnya pada Rabu hari ini, 17 Mei 2023.
Teknologi itu akan terus berkomunikasi dengan kontrol misi dan pada akhirnya akan mengorbit Matahari. NASA mengatakan sedang mempertimbangkan masa depan pesawat ruang angkasa dan mempertimbangkan opsi yang berbeda.
Â