Ada Pemanasan Global tapi Musim Dingin Kian Ekstrem
- Independent
VIVA Tekno – Suhu Bumi akhir-akhir ini kita ketahui semakin meningkat karena adanya pemanasan global. Laporan Badan Meteorologi Dunia (WMO) pada 12 Januari 2023 lalu menyebut tahun 2022 menjadi tahun terpanas secara global.
Catatan kenaikan suhu pada 2022 mencapai 1,15 derajat celsius lebih tinggi dari suhu sepanjang periode pra-industri (1850-1900). Pemanasan global pun kemungkinan besar akan terus berlanjut hingga masa-masa mendatang.
Jika kita asumsikan, suhu yang meningkat tersebut seharusnya membuat musim dingin menjadi lebih hangat. Tapi nyatanya, musim dingin menjadi semakin dingin. Kok bisa
Dilansir dari laman Science ABC, Selasa, 16 Mei 2023, sains menjawab alasan mengapa musim dingin semakin dingin bahkan beberapa tempat tak bersalju pun turun salju. Begini penjelasannya.
Polar Vortex
Apa itu polar vortex? Polar vortex atau pusaran kutub merupakan angin yang berkecepatan sangat tinggi bisa melebihi 161 km/jam dan terletak di atmosfer tinggi. Mengapa disebut pusaran? Ini karena mereka bergerak melawan arah jarum jam dan membentuk pusaran di atas kutub.
Secara tidak langsung, polar vortex ini mempengaruhi cuaca karena angin dengan kecepatan tinggi ini bertanggung jawab terhadap cuaca, terutama di kutub atau kadang di sekitarnya.
Seperti yang diketahui, pusaran ini mengumpulkan dinginnya kutub utara dan menyerang musim dingin yang parah akhir-akhir ini. Jika pusaran kencang maka hanya akan menghasilkan hujan salju biasa. Namun jika pusaran lemah maka suhu dingin akan keluar.
Badai salju diakibatkan oleh suhu yang dingin membekukan kelembaban udara dan pusaran angin yang mempengaruhi cuaca. Inilah mengapa daerah yang biasanya hanya hujan bisa tiba-tiba diselimuti salju.
Pemanasan Global Pengaruhi Polar Vortex
Pemanasan global merupakan kenaikan suhu global dimana lapisan atmosfer paling dalam sedang memanas. Lalu mengapa suhu semakin dingin pada musim dingin? Bahkan wilayah tak bersalju pun turun salju?
Ini terjadi pada saat udara hangat bumi bagian utara naik dari daerah yang lebih hangat ke daerah lebih dingin, yaitu Arktik. Udara hangat inilah yang mempengaruhi keseimbangan polar vortex.
Rusaknya keseimbangan ini menyebabkan suhu di stratosfer meningkat 60-80 derajat celcius. Inilah yang menyebabkan polar vortex melemah dan terbuka sehingga dingin di Arktik menyebar ke wilayah lain dan Arktik menjadi kurang dingin.
Nah itu dia penjelasannya! Ternyata peningkatan suhu juga bertanggung jawab atas suhu terdingin. Pemanasan global memecahkan rekor musim panas terpanas dan musim dingin terdingin. Maka dari itu, kita perlu merawat lingkungan kita untuk mengurangi pemanasan global.