Pengguna Internet di Indonesia Jomplang, Cuma Tumbuh 5 Juta Jiwa
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII ) menemukan peningkatan penggunaan internet sebesar 1,17 persen di tahun 2023. Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun lalu karena hanya bertambah sekitar 5 juta jiwa dari sebelumnya 40 juta jiwa.
“Pertumbuhan ISP (internet service provider) ternyata tidak terlalu besar. Jika mau mencapai target, perlu ambil langkah yang kuat dan perlu atasi kendala, baik teknis maupun non teknis,” ujar Ketua Umum APJII, Muhammad Arif di Jakarta, Senin, 15 April 2023.
Jadi artinya pengguna internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau tembus 215.626.156 jiwa dari total populasi sebesar 275.773.901 jiwa.
Arief memaparkan bahwa roadmap jadi kunci untuk mengatasi tantangan. Dengan roadmap yang jelas dan terperinci, maka upaya yang efisien akan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat infrastruktur yang tangguh dan terjangkau.
Ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Misalnya ketidakharmonisan regulasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Karena tidak sinkron, maka penggelaran infrastruktur internet menjadi terhambat.
APJII berharap pemerintah datang menggandeng semua pihak, tidak menutup kemungkinan di daerah yang sama sehingga dapat menjangkau pelosok-pelosok. Meski bagus, tapi Arif mengatakan program pemerintah belum end-to-end.
Melihat hasil survei dari kategori gender menunjukkan adanya peningkatan penetrasi internet untuk laki-laki pada 2022-2023 sebesar 79,32 persen dari total populasi laki-laki. Sementara untuk wanita sebesar 77,36 persen dari total perempuan di Indonesia.
Sementara itu tingkat penetrasi urban sebesar 77,36 persen dari jumlah populasi di daerah urban dan penetrasi internet pada daerah rural sebesar 79,79 persen dari jumlah populasi penduduk daerah rural.
Kemudian berdasarkan kategori provinsi, penetrasi pengguna internet tertinggi atau di atas 80 persen berada di Banten dengan 89,10 persen, diikuti DKI Jakarta sebesar 86,96 persen.
Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi berikutnya dengan proporsi 82,73 persen, Kepulauan Bangka Belitung 82,66 persen, Jawa Timur 81,26 persen, Bali 80,88 persen, Jambi 80,48 persen, dan Sumatera Barat 80,31 persen.