Arkeolog ini Sebut Kutukan Mumi Itu Nyata, Dirinya Batuk Berdarah
- Google Maps
VIVA Tekno – Seorang arkeolog ahli Mesir Kuno bernama Ramy Romany mengklaim kutukan Firaun itu nyata setelah dia mengalami halusinasi dan batuk darah usai memasuki makam mesir kuno.
Cerita legenda pernah mengisahkan bagaimana salah satu anggota tim arkeolog Inggris Howard Carter yang meninggal tidak lama setelah menemukan dan membuka makam firaun Tutankhamun pada 1920-an.
Sebagian kalangan meyakini kematian orang-orang itu akibat ada unsur beracun dari makam tersebut, sebagian lain menganggap makam itu memang dikutuk. Dan kini ahli Mesir kuno yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat itu mengalaminya sendiri.
"Tak ada orang yang pernah ke sana. Saya ke sana karena ingin tahu lebih banyak tentang firaun Akhenaten," kata Romany dalam acara bincang-bincang the Jordan Harbinger Show, Dilansir dari Unilad, Kamis, 11 Mei 2023.
"Saya masuk ke dalam makam dan makam itu belum pernah dibuka selama 600 tahun atau lebih. Mereka tahu, semua penjaga di sana tidak pernah membukanya."
Romany mengatakan dia dan para penjaga makam mendengar suara derik ular setelah menjatuhkan batu makam.
"Kami masuk ke dalam dan mulai merekam lalu saya ke bawah makam dan menemukan banyak benda, dan saya kesulitan bernapas lalu ada kelelawar dan baunya parah sekali. Saya lalu meninggalkan makam dan kemudian merasa tidak enak badan," jelas dia.
"Ada bau urin kelelawar, ada ular di dalam sana, ada bau yang aneh lagi dan tubuhmu seperti berkata 'jangan bernapas, ini tidak bagus.'
"Saya pemandu acara Discovery Channel dan saya berteriak ke kamera sekaligus sangat girang dan saya menghirup semua bau-bauan itu."
Tapi Romany berkeras dia mungkin sudah dikutuk oleh mumi. Beberapa hari kemudian dia sakit dan tidak bisa bangun dari kasur.
"Saya demam parah, sampai 41 derajat." Ujarnya
Romany mengira dirinya akan mati. "Kami memanggil dokter dan saya batuk darah."
"Saya berhalusinasi dan istri saya sangat takut dan saya tidak tahu bagaimana akan bertahan.
"Tidak ada satu pun dokter yang tahu saya kenapa. Mereka memberi saya banyak antibiotik dan saya jelaskan ke mereka saya baru dari mana dan mereka bilang, 'kelelawar, ular, debu bukan kombinasi yang baik untuk apa pun itu, ini bisa sakit apa saja dan kami belum pernah melihat kombinasi gejala semacam ini tapi semoga saja antibiotik ini bisa mengatasinya' dan ternyata benar," kata Romany.
"Saya masih hidup sekarang," pungkasnya.