Perhiasan Era Nazi Mau Dilelang, Yahudi Berang

Salah satu perhiasan miliarder Austria, Heidi Horten yang akan dilelang
Sumber :
  • DW

VIVA Tekno – Perhiasan milik miliarder Austria, Heidi Horten, yang mana suaminya membangun kekayaannya di bawah rezim Nazi, dikabarkan akan dilelang pada hari Rabu waktu setempat meskipun banyak kritik datang dari beberapa kelompok Yahudi.

Perhiasan Bertema Keberuntungan, Karya Terbaru Sabrina Chairunisa dan Wanda Ponika

Rumah lelang Christie berencana menjual 700 buah perhiasan mewah sebelum akhir tahun. Seluruh koleksi diperkirakan bernilai US$150 juta atau Rp2 triliun, melansir DW

Sekitar 152 permata telah ada di situs web untuk penjualan online sejak minggu lalu, dan 96 buah dilelang secara langsung di Jenewa pada hari Rabu, diikuti oleh 154 lainnya pada hari Jumat mendatang.

Siap-siap Kaget Lihat Harga Mobil Bekas Hummer H3 di Indonesia

300 permata yang tersisa diharapkan akan dijual secara online pada November 2023.

Salah satu perhiasan miliarder Austria, Heidi Horten yang akan dilelang

Photo :
  • DW
Bakrie Untuk Negeri Buka Lelang Jersey Persija, Bantu Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Koleksinya meliputi karya langka oleh desainer abad ke-20, termasuk Bulgari, Harry Winston, Cartier, dan Van Cleef & Arpels. Pemiliknya, Heidi Horten, meninggal tahun lalu pada usia 81 tahun dengan perkiraan kekayaan Forbes mencapai hampir US$2,9 miliar.

Penjualan perhiasan kemungkinan akan melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh rumah lelah Christie, dari koleksi aktris Elizabeth Taylor pada 2011 dan koleksi "Maharajas and Mughal Magnificence" pada 2019, keduanya melebihi US$100 juta.

Suami Heidi Horten, Helmut Horten, memperoleh kekayaannya, setidaknya sebagian, dengan mengeksploitasi bisnis Yahudi di Nazi Jerman. Pada tahun 1936, setelah Adolf Hitler merebut kekuasaan di Jerman, Horten mengambil alih sebuah perusahaan di kota barat Duisburg setelah pemilik Yahudinya melarikan diri.

Dia kemudian mengambil alih beberapa department store dan properti lain yang dimiliki oleh orang Yahudi sebelum perang.

"Dia meletakkan dasar kekayaannya selama Reich Ketiga dengan mengakuisisi perusahaan dengan harga jual murah dari pemilik bisnis Yahudi di bawah tekanan," ungkap penulis Nazi Billionaires, The Dark History of Germany's Wealthiest Dynasties, David de Jong, mengatakan kepada The New York Post. 

Secara terpisah, istrinya menyewa seorang sejarawan melalui Yayasan Helmut Horten untuk menyelidiki sumber kekayaannya dan menemukan Horten pernah menjadi anggota partai Nazi sebelum diusir karena alasan yang tidak dapat dijelaskan.

Karena hal ini, beberapa kelompok Yahudi menuntut agar pelelangan ditunda.

Salah satu perhiasan miliarder Austria, Heidi Horten yang akan dilelang

Photo :
  • DW

"Ini adalah masalah moral. Lelang ini sangat tidak senonoh," kata Yonathan Arfi, presiden Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi di Prancis (CRIF), dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa. 

“Dana yang digunakan untuk memperoleh perhiasan ini tidak hanya sebagian dari aryanisasi properti Yahudi yang dilakukan oleh Nazi Jerman, tetapi, di samping itu, penjualan ini untuk mendanai sebuah yayasan yang misinya adalah untuk memastikan keturunan dari nama keluarga mantan. Nazi!" ujarnya. 

Aryanisasi mengacu pada praktik Nazi yang merebut bisnis milik orang Yahudi dan mentransfernya ke orang non-Yahudi untuk menghancurkan status ekonomi mereka.

Salah satu perhiasan miliarder Austria, Heidi Horten yang akan dilelang

Photo :
  • DW

The Simon Wiesenthal Center, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah lelang "harus menangguhkan penjualan ini sampai penelitian lengkap terkait akuisisi era Nazi selesai."

Menggemakan pernyataan mereka, Komite Yahudi Amerika mengkritik keputusan Christie untuk memberikan jumlah penjualan yang tidak ditentukan kepada organisasi penelitian dan pendidikan Holocaust.

"Sebaliknya, pelelangan harus ditunda sampai upaya serius dilakukan untuk menentukan berapa bagian dari kekayaan ini yang berasal dari para korban Nazi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya