Ganja Bisa Picu Skizofrenia

Ilustrasi mengonsumsi ganja.
Sumber :
  • New York Post

VIVA Tekno - Anak muda, khususnya yang berjenis kelamin laki-laki, yang mengonsumsi marijuana atau ganja secara rutin dan “berat”, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit skizofrenia, menurut sebuah studi baru.

Bea Cukai Merauke Lancarkan Dua Operasi Penindakan Ganja di Perbatasan

Penelitian, yang diterbitkan pada 4 Mei di jurnal Psychological Medicine, menemukan bahwa 30% kasus skizofrenia yang mengejutkan di antara remaja berusia 21 hingga dewasa 30 tahun dapat “digagalkan” jika mereka menghindari penggunaan ganja.

Para ilmuwan memeriksa kasus skizofrenia baru-baru ini, interpretasi abnormal dari realitas yang mengakibatkan halusinasi, delusi, atau pemikiran yang tidak teratur. Penulis penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2021, CUD memainkan peran integral dalam 15% kasus yang terjadi pada pria berusia 16 hingga 49 tahun, dan dalam 4% kasus yang memengaruhi wanita dalam rentang usia yang sama, melansir New York Post, Selasa, 9 Mei 2023.

Aniaya Tetangga dan Nekat Tanam Ganja di Rumah, Pria Paruh Baya Ini Ditangkap Polisi

Ilustrasi ganja.

Photo :
  • yahoo news

CUD didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebagai ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan ganja meskipun berdampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosial seseorang.

Bea Cukai, BNN, dan KSOP Gagalkan Penyelundupan 54,94 Kilogram Ganja di Bangka Belitung

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit, itu mempengaruhi 3 dari 10 orang yang mengonsumsi ganja. Studi baru tersebut memeriksa data mengenai 6,9 juta orang berusia 16 hingga 49 tahun yang dikumpulkan di Denmark dari tahun 1972 hingga 2021.

Laki-laki muda mungkin lebih berisiko karena secara historis laki-laki lebih mungkin mengembangkan skizofrenia daripada perempuan, dan juga karena lebih banyak laki-laki yang merokok mariyuana.

"Ketika Anda melihat penggunaan ganja, atau penggunaan zat secara umum, pria cenderung berada di ujung spektrum (konsumsi) yang lebih tinggi daripada wanita," jelas Dr. Scott Krakower, seorang psikiater di Rumah Sakit Zucker Hillside Northwell Health.

"Mereka mungkin juga lebih rentan terhadap perilaku mencari sensasi,” tambahnya.

Krakower mengatakan dia bisa melihat seberapa banyak konsumsi mariyuana pada pria muda dapat dikaitkan dengan diagnosis skizofrenia, tetapi menghitung berapa banyak konsumsi ganja akan membuat perbedaan tidak jelas.

Dia menambahkan bahwa penggunaan ganja yang berlebihan pada remaja sangat berbahaya, karena dapat mempengaruhi perkembangan otak secara keseluruhan dan bahkan menyebabkan beberapa perubahan pada anatominya.

“Otak berada pada masa perkembangan puncaknya dari usia 12 hingga 20 tahun,” kata Krakower.

"Saat ganja digunakan, perkembangan otak normal terganggu,” tambahnya.

Ilustrasi organ otak manusia.

Photo :
  • IG @katadokter_official

“Mungkin ada perubahan pada neuroplastisitas dan sirkuit saraf secara keseluruhan… perubahan pada serotonin, perubahan pada dopamin, histamin, semua hal ini bertanggung jawab atas fungsi eksekutif dan cara kita memandang dunia,” lanjutnya.

"Ketika ganja memenuhi sistem, itu dapat memicu tingkat kecemasan yang lebih tinggi, keterlambatan kognitif, kehilangan ingatan,” ujarnya.

Menurut sebuah laporan oleh Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba yang diterbitkan pada Maret 2021, mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun lebih cenderung kecanduan ganja dibandingkan mereka yang berusia 18 hingga 25 tahun setelah menggunakannya untuk pertama kali.

Studi Denmark menentukan bahwa meskipun gangguan penggunaan ganja tidak bertanggung jawab atas sebagian besar kasus skizofrenia di Denmark khususnya, konsumsi ganja telah berkontribusi pada peningkatan skizofrenia dalam 50 tahun terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya