Badan Intelijen Resmi Bentuk Lembaga untuk Lawan Hoax
- PeopleOnline
VIVA Tekno – Amerika Serikat (AS) telah membentuk 'Foreign Malign Influence Center (FMIC)' untuk mengatasi ancaman asing terhadap pemilu serta opini publik di dalam negeri, kata Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines mengungkapkan dalam sidang Komite Layanan Bersenjata Senat.
Beroperasi di bawah Kantor Direktur Intelijen Nasional, FMIC memiliki akses ke semua intelijen yang dimiliki atau dibuat terkait dengan fitnah atau hoax dari pihak asing, termasuk keamanan pemilu.
Direktur FMIC, Jeffrey Wichman, sebelumnya adalah kepala analisis Pusat Misi Kontra Intelijen CIA, menurut laman Russian Today, Selasa, 9 Mei 2023.
Untuk tujuan badan tersebut, 'asing' berarti berasal dari Rusia, Iran, China, Korea Utara, atau 'negara asing lainnya yang dianggap tepat sasaran oleh Direktur Pusat'.
Sedangkan pengaruh jahat asing didefinisikan sebagai segala upaya bermusuhan yang dilakukan oleh, atau atas arahan, atau atas nama, atau dengan dukungan substansial dari salah satu negara yang disebutkan untuk mempengaruhi, secara diam-diam atau terang-terangan, pemerintah AS, atau kebijakan negara bagian, atau opini publik di Amerika Serikat.
FMIC tampaknya didirikan pada bulan September atas perintah undang-undang, tapi baru pertama diumumkan ke publik pada sidang hari Kamis kemarin.
Pendirian badan tersebut juga cukup kontroversial karena beberapa senator dan petugas intelijen mempertanyakan perlunya badan lain dengan kewenangan yang sama dengan Pusat Keterlibatan Global, anak perusahaan Departemen Luar Negeri yang bertugas menyebarkan propaganda Amerika untuk melawan varietas asing.
Haines membahas beberapa kekhawatiran tersebut dalam audiensi hari Kamis, bersikeras bahwa FMIC bekerja untuk mendukung Pusat Keterlibatan Global dan lainnya di seluruh pemerintah AS dalam membantu mereka memahami apa rencana dan niat para aktor kunci di ruang ini, seperti China, Rusia , Iran, dan lain-lain.
Melawan 'disinformasi asing' telah menjadi semacam obsesi bagi birokrat pemerintah sejak pemilihan Donald Trump tahun 2016, dengan setengah lusin agensi bermunculan sejak saat itu.
Selain GEC yang diluncurkan pada 2017, Pentagon diam-diam meluncurkan Influence and Perception Management Office di tahun lalu, bergabung dengan Department of Homeland Security Foreign Influence and Interference Branch, Countering Foreign Influence Task Force, Disinformation Governance Board dan FBI Foreign Influence Task Force
Namun, kontraktor Pentagon RAND Corporation baru-baru ini mengakui peran Rusia mungkin dilebih-lebihkan.
Think tank memperingatkan dalam sebuah studi yang dilakukan tahun lalu bahwa menyalahkan Moskow untuk semua informasi yang tidak disukai Washington, kemungkinan akan menjadi bumerang, mendesak Departemen Pertahanan untuk mengurangi penyebaran disinformasi yang berlebihan di media sosial ke Rusia.