3 Amalan yang Dianjurkan Dilaksanakan di Bulan Syawal

Ilustrasi berdoa.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tekno – Bulan syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah dan Jawa. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan Idulfitri sebagai perayaan setelah menjalani puasa pada bulan Ramadhan.

Jerman Was-was Serangan Terhadap Muslim Meningkat Usai Insiden Magdeburg

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan 1 syawal 1444 H jatuh pada 22 April 2023. Oleh sebab itu umat muslim bisa melaksanakan puasa syawal sejak 23 April lalu. Sementara itu, batas akhir bulan syawal tahun ini, kira-kira akan berakhir pada 20-21 Mei 2023.

Melewati bulan Ramadhan, biasanya amal ibadah kita mulai mengendur. Padahal, tujuan dari puasa itu sendiri agar seorang hamba senantiasa bertakwa setiap saat, bukan bertakwa saat Ramadhan saja. Hal ini berdasarkan dari firman Allah:

Wisatawan Muslim Indonesia Makin Mudah Cari Referensi Tur Halal di 4 Negara Ini

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah [2]:183).

Kalimat “tattaqun” pada ayat di atas dalam bahasa Arab terbentuk dari fiil mudhari’ yang dalam ilmu kesusasteraan Arab mengandung makna tsubut wa dawam, artinya terus-menerus.

Diaz Adriani dan Ustadz Subki Bahas Harmoni Pernikahan dalam Dunia Bisnis

Bila diterjemahkan dengan kaidah ini, kurang lebih ayat di atas bermakna, “agar kamu terus-menerus atau senantiasa bertakwa. Sebab itu, diusahakan amalan baik kita yang sudah berjalan saat Ramadhan bisa dipertahankan.

Amalan di bulan syawal

Di bulan Syawal ini, banyak amalan sesuai tuntunan Nabi SAW yang dapat dilaksanakan. Dikutip dari laman MUI, berikut 3 amalan di bulan Syawal yang baik dilakukan.

1. Puasa Sunnah 6 hari

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report

Amalan pertama yang dapat dilakukan umat muslim adalah memperbanyak puasa sunnah. Jika merujuk pada hadits Nabi, di bulan Syawal ini ada kesunnahan melaksanakan puasa selama 6 hari, sesuai hadits:

Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

2. Sunnah Mengganti I’tikaf di Bulan Syawal Bagi Orang yang Tidak Sempat I’tikaf di Bulan Ramadhan

Itikaf malam hari.

Photo :
  • U-Report

Dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari diceritakan bahwa pada satu waktu Rasulullah sempat tidak beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan karena peristiwa pendirian tenda di masjid oleh Sayyidah Aisyah, Hafsah, dan Zainab binti Jahsy.

Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan hadits tersebut sebagai dalil amalan sunnah yang sudah biasa dilakukan bila tertinggal dianjurkan agar diganti (qadha). (Lihat Fathul Bari, juz 4, hlm. 277)

Akan tetapi, sejatinya ibadah i’tikaf di masjid tetap dianjurkan meski bulan Ramadhan kemarin kita melaksanakan i’tikaf secara penuh.

Ilustrasi menikah.

Photo :
  • U-Report

Amalan yang dianjurkan pada bulan Syawal berikutnya adalah amalan paling diidamkan, yaitu menikah. Dalam hadits riwayat istri Nabi, Aisyah ra. dinyatakan:

Aisyah dia berkata, “Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku.” Periwayat hadits berkata, “Oleh karena itu, ‘Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim).

Itulah 3 amalan yang dapat dilakukan umat muslim di bulan Syawal. Semoga amalan tersebut bisa dilaksanakan agar mendapatkan keberkahannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya