Kisah Walsh Mansion, dari Juragan Tambang Emas ke Gedung KBRI

Walsh Mansion adalah nama lawas untuk Gedung KBRI di Washington DC, AS.
Sumber :
  • St. Louis Patina

VIVA Tekno – Walsh Mansion menjadi salah satu daya tarik bagi warga Indonesia maupun Amerika Serikat (AS). Sebab, gedung yang dibangun pada 1903 oleh Thomas F Walsh itu adalah nama lawas untuk Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Washington DC, AS.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Mengutip situs VOA Indonesia, Senin, 8 Mei 2023, Thomas F. Walsh merupakan pemilik tambang emas di Colorado dan salah satu orang terkaya di Amerika Serikat pada zamannya.

Selain itu, ada Ruang Presiden, di mana tergantung foto-foto Presiden Indonesia dari masa ke masa, hingga tangga menuju ke lantai dua yang terbuat dari kayu mahoni berwarna coklat yang membelah di tengah menyerupai huruf Y.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Patung dua penari Roma ada di persimpangan seakan menyambut kedatangan siapa pun yang datang berkunjung. Para pengunjung berebut untuk berfoto di depan tangga tersebut.

Lalu, terdapat replika Hope Diamond – berlian biru 45 karat yang dulu dimiliki oleh Evalyn Walsh-McLean, anak dari Thomas F Walsh.

Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Bangun Pusat Komando di IKN Nusantara, Ini Tujuannya

Eksistensi KBRI Washington DC menjadi nyata setelah Walsh Mansion menjadi milik Indonesia sejak 1951. Kini, kawasan di Walsh Mansion menjadi kawasan perkantoran kedutaan besar asing di ibu kota AS.

Duta Besar RI untuk AS Rosan P Roeslani.

Photo :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

Asal tahu saja, Walsh Mansion menjadi tuan rumah perhelatan 'Around The World Embassy Tour' (AWET) pada Sabtu, 6 Mei 2023 waktu AS. Beragam tarian tradisional, seperti tari Maumere dan Jaipongan, yang dipentaskan anak-anak Indonesia, ikut membuat sebagian pengunjung menari.

Tidak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mengikuti kegiatan membatik dan workshop pencak silat. Sementara berbagai produk Indonesia yang terkenal, seperti kopi dan teh, mie goreng, dan agar-agar membuat pengunjung yang berjumlah 5.100 dan semuanya warga AS ini rela antre panjang.

Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Perkasa Roeslani mengaku turut membuka pintu untuk memberikan wawasan kepada publik AS tentang budaya negara lain dalam rangka perayaan International Culture Awareness Month.

Ribuan warga AS secara bergantian mengunjungi Gedung KBRI yang tercatat sebagai salah satu gedung bersejarah (historical heritage) di negeri Paman Sam. "Alhamdulillah sangat ramai. Acara ini bertujuan untuk semakin mempererat hubungan Indonesia dan AS, serta meningkatkan minat wisatawan AS untuk datang ke Indonesia," kata Rosan.

AWET adalah bagian dari kegiatan Passport DC yang telah menjadi acara wisata budaya tahunan paling populer di Washington, DC. Tahun ini, lebih dari 60 Kedubes asing di ibu kota AS berpartisipasi menampilkan budaya masing-masing. KBRI terakhir kali berpartisipasi pada 2019, sebelum pandemi Covid-19.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya