Imigrasi Bandara Soetta Rekrut 4 Petugas Humas Berbasis AI

Petugas AI Imigrasi Soekarno-Hatta.
Sumber :
  • Twitter @imigrasi_soetta

VIVA Tekno - Teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan/AI) tengah banyak diadopsi untuk berbagai kepentingan. Salah satu yang mengikuti tren ini adalah Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Pengacara Perempuan Asal Brasil Dideportasi Karena Buka Praktik Prostitusi, Dibayar Rp 7 Juta

Baru-baru ini mereka mengumumkan kehadiran empat petugas humas berbasis AI yang aktif bekerja mulai Jumat, 5 Mei 2023. Mereka adalah Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa yang perawakan wajahnya mewakili keragaman masyarakat Indonesia.

"Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa mewakili keberagaman Indonesia. Keempat anggota AI bertugas sebagai asisten komunikator pelayanan publik Imigrasi Soekarno-Hatta," tulis akun Twitter @imigrasi_soetta dikutip pada Jumat, 5 Mei 2023.

Bangun Kedaulatan Digital Lewat Tangan Lokal

Bhumi berasal dari Sumatra. Dia adalah staf humas pada seksi informasi dan komunikasi keimigrasian Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta.

Pengawasan AI Diperketat, Etika dan Keamanan jadi Prioritas

Sedangkan Pura adalah putri dari Papua. Dia juga merupakan anggota humas Imigrasi Soekarno-Hatta. Pura mewakili perempuan dari tanah Papua.

Selanjutnya, Wira dari Kalimantan yang digambarkan mempunyai rambut pendek dan wajah perempuan Dayak. Terakhir, bernama Wibawa dari Jawa. Dia bertugas menginformasikan kabar terkini.

Imigrasi menjelaskan bahwa keempat pekerja baru itu dibuat dengan riset dan blending yang memakan waktu selama empat hari. Pembuatannya dilakukan berdasarkan pencampuran wajah sejumlah selebritas Indonesia.

Seperti Bhumi, merupakan wujud laki-laki Melayu dengan campuran darah Arab, campuran antara aktor Al Ghazali, Rizky Nazar, Ali Syakieb, dan Gandhi Fernando.

Sementara Wibawa adalah sosok laki-laki Jawa dan Bali, sehingga terpilih pencampuran wajah Oka Antara, Anjasmara, Ario Bayu, dan Hengky Kurniawan.

Lebih lanjut mereka menampik tuduhan warganet, dengan menyebut bahwa anggaran yang dihabiskan kurang dari Rp200 ribu karena dibuat sendiri oleh staf Imigrasi Soekarno-Hatta, tanpa agensi atau vendor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya