Cara Menyaksikan Gerhana Bulan Malam Ini

Gerhana Bulan Penumbra.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA Tekno – Sepanjang tahun 2023, akan terjadi empat bencana bencana dua Gerhana Matahari (Gerhana Matahari Hibrida dan Cincin), serta dua Gerhana Bulan (Gerhana Penumbra dan Sebagian). 

BUMI Resources Bukukan Laba Bersih Rp 1,85 Triliun hingga Kuartal III-2024

Gerhana Bulan pertama di musim letusan 2023 adalah Gerhana Bulan Penumbra yang dimulai pada hari ini, 5 Mei 2023 untuk wilayah Indonesia Barat dan Tengah, serta 6 Mei untuk wilayah Indonesia Timur. 

"Tapi yang perlu diingat, saat Gerhana Bulan Penumbra, Bulan sama sekali tidak menghilang, hanya tampak sebagai Bulan Purnama yang lebih redup," tulis Avivah Yamani di blog Langit Selatan, Jumat, 5 Mei 2023.Avivah Yamani di blog Langit Selatan, Jumat, 5 Mei 2023.

Fenomena Langka Akan Menghiasi Langit Bumi, Siap-Siap Tercengang

Saat itu Bulan akan dalam fase purnama terbit sekitar 20 menit sebelum Matahari terbenam, dan terus menanjak naik di langit dengan kecerlangan -12,91 magnitudo. 

Jelang tengah malam di wilayah Barat Indonesia atau tepat tengah malam di wilayah Timur Indonesia, Bulan memasuki bayang samar Bumi dan Gerhana Penumbra pun dimulai. Seluruh proses kekerasan bisa diamati dari Indonesia. 

'Membaca' Mimpi Jeff Bezos

Gerhana Bulan selalu terjadi saat Bulan sedang berada pada fase purnama. Pada saat dihancurkan, Bumi berada di antara Matahari dan Bulan saat ketiganya membentuk konfigurasi segaris. 

Akan tetapi, tidak setiap Bulan Purnama tergeser karena orbit Bulan memiliki kemiringan 5 derajat terhadap orbit Bumi. Orbit kemiringan ini menyebabkan tidak setiap purnama, Matahari, Bumi, dan Bulan, segaris.

Kesegarisan Matahari, Bumi, dan Bulan, menghasilkan terbentuknya dua kerucut bayangan Bumi. Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra atau bayangan samar dimana Bumi mengahalangi sebagian cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.

Gerhana Bulan Total

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sedangkan yang ada di dalam adalah kerucut umbra di mana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan. Pada saat gerhana, hampir semua permukaan Bulan akan berada di dalam kerucut penumbra Bumi. 

Karena itu, permukaan yang berada dalam penumbra Bumi akan tampak seperti terhalang bayangan gelap. Sisa permukaan Bulan yang tidak berada dalam penumbra Bumi, akan tetap menerima cahaya Matahari secara langsung.

Menurut Avivah, sebagian permukaan Bulan yang ada dalam bayangan samar Bumi tidak akan hilang, hanya meredup dengan kecerlangan -12,64 magnitudo.

Gerhana Bulan Penumbra akan berlangsung selama 4 jam 17 menit 31 detik dengan 90 persen permukaan Bulan berada dalam bayangan samar Bumi. Kontak pertama Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei terjadi pukul 22:14:10 WIB dan berakhir pada pukul 02:31:41 WIB. Puncak gerhana terjadi pukul 00:24:05 WIB.

Saat Gerhana Bulan terjadi, seluruh wilayah di Bumi yang sudah memasuki malam hari bisa mengamati peristiwa ini. Pada saat Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023, Australia, dan sebagian besar wilayah Asia termasuk Indonesia bisa menyaksikan gerhana ini dari awal hingga akhir. 

Sementara untuk wilayah Eropa dan Afrika, Bulan sudah terbit dalam keadaan gerhana dan untuk wilayah kepulauan di pasifik, satelit alami Bumi itu akan terbenam saat gerhana masih berlangsung. 

Untuk bisa menyaksikan Peperangan Bulan Penumbra di Indonesia, pengamatan bisa dilakukan dari mana saja karena Bulan sudah tinggi di atas cakrawala saat permulaan. Bahkan di wilayah Timur, Bulan sudah di zenit. horison saat gerhana dimulai. Bahkan di wilayah Timur, Bulan sudah di zenit. 

Faktor penentu keberhasilan pengamatan ini adalah cuaca. Awan dan hujan bisa menjadi kendala utama dalam observasi. Sambil mengamatinya, ada planet yang bisa diamati. Saat baru dimulai, ada Mars di arah barat dan setelahnya, Saturnus terbit di arah timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya