NASA Tetap Butuh Rusia
- Flickr/Kementerian Luar Negeri.
VIVA Tekno – Meskipun Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA mengecam invasi Rusia ke Ukraina, namun faktanya mereka berharap kerja sama Amerika Serikat (AS) dan Rusia dalam mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terus berlanjut hingga kontraknya selesai pada 2030.
Hal itu disampaikan Administrator NASA Bill Nelson saat menampilkan Misi Ruang Angkasa Artemis II di Ottawa, Kanada pada Selasa, 25 April 2023.
Dalam pemaparannya, Nelson menggarisbawahi sejarah kolaborasi di antara AS dan Uni Soviet – sekarang Rusia – di luar angkasa selama Perang Dingin. Ia berharap terus berlanjut secara profesional dengan Rusia meski perang Ukraina belum berakhir.
"Kami sangat menentang agresi Rusia, tapi kolaborasi (dengan AS) di ISS harus berlanjut dengan cara yang sangat profesional antara astronot dan kosmonot tanpa hambatan apapun," kata dia, seperti dilansir dari Inida Today, Jumat, 28 April 2023.
Sejak perang Ukraina meletus pada Februari 2022, kerja sama antariksa AS dan Rusia menjadi semakin diragukan akan terus berlanjut keberlangsungannya.
Bahkan, pada Juli tahun lalu, Direktur Jenderal Badan Antariksa Rusia Roscosmos Yuri Borisov mengejutkan NASA dengan rencananya menarik ISS pada 2024. Tetapi satu hari kemudian, NASA mengaku Roscosmos tetap melanjutkan kemitraan tersebut.
Diluncurkan pada 1998, ISS berada di bawah kemitraan yang dipimpin AS dan Rusia yang mencakup Kanada, Jepang, dan 11 negara Uni Eropa.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) lahir sebagian dari inisiatif kebijakan luar negeri untuk memperbaiki hubungan AS dan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991.