Risiko Kanker Membayangi Orang yang Tidur Tidak Teratur
- Dokumentasi
VIVA Tekno – Orang yang memiliki jadwal tidur tidak teratur mungkin memiliki peningkatan risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung, dibandingkan dengan orang yang memiliki jadwal tidur teratur, menurut sebuah studi terhadap orang dewasa paruh baya dan lebih tua.
"Setahu saya, penelitian kami adalah yang terbesar untuk melihat bagaimana ketidakteraturan tidur memengaruhi semua penyebab kematian," kata Matthew Pase, seorang profesor psikologi di Monash University.
Studi menunjukkan bahwa keteraturan tidur dapat berdampak pada kematian terlepas dari durasi tidur, melansir dari laman Live Science, Kamis, 27 April 2023.
Pase dan rekan-rekannya merekrut hampir 90.000 orang yang tinggal di Inggris untuk memakai alat pelacak gerakan di pergelangan tangan mereka selama sekitar satu minggu. Peserta berkisar dari usia sekitar 40 sampai 70 tahun.
Dengan menggunakan model statistik untuk memperkirakan kapan orang tertidur atau terjaga dari data gerakan yang terekam, para peneliti menghitung skor keteraturan tidur untuk setiap peserta, yang didefinisikan sebagai probabilitas bahwa seseorang terjaga atau tertidur pada waktu yang sama antara dua hari berturut-turut.
Satu kelompok peserta dinilai memiliki keteraturan tidur yang rendah karena mereka memiliki peluang 41 persen untuk tidur atau bangun pada waktu yang sama selama dua hari berturut-turut, menempatkan kelompok tersebut pada persentil kelima dari skor tidur secara keseluruhan.
Mereka yang memiliki keteraturan tidur rata-rata yang berada di persentil ke-50, memiliki peluang 61 persen untuk tidur pada waktu yang sama pada hari-hari berikutnya.
Dalam waktu sekitar tujuh tahun, tim mengumpulkan data 3.010 peserta yang meninggal dunia. Mereka dengan skor keteraturan tidur rendah, 46 persen lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun dalam periode tindak lanjut, dibandingkan dengan orang dengan skor rata-rata.
Dari orang yang meninggal, 1.701 meninggal karena kanker dan 616 meninggal karena penyakit kardiovaskular. Orang dengan skor keteraturan tidur rendah, 33 persen lebih mungkin meninggal karena kanker, dan 73 persen lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular daripada orang dengan skor rata-rata.
Analisis memperhitungkan perbedaan usia peserta, etnis, jenis kelamin, status merokok, diabetes, kondisi jantung dan kanker yang ada, tingkat pendidikan, pendapatan, dan rata-rata durasi tidur setiap malam.
Pergeseran waktu tidur dan bangun dapat mengganggu proses tubuh, seperti perbaikan jaringan dan metabolisme, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
Namun ada juga kemungkinan perubahan tubuh yang berkontribusi pada perkembangan kanker dan penyakit kardiovaskular telah menyebabkan perbedaan yang diamati dalam keteraturan tidur.