Muncul Sekte Sesat, 21 Korban Ditemukan di dalam Hutan

Ilustrasi mayat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Kepolisian Kenya menemukan 21 jasad yang diduga menjadi korban dari sebuah sekte sesat yang diakibatkan mati kelaparan di dalam hutan setelah berpuasa agar dapat "bertemu dengan Yesus."

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

"Total hingga kemarin, kami mendapatkan 21 jasad," ujar seorang sumber kepolisian Kenya kepada media.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Ilustrasi Jasad

Photo :
  • pixabay

Dilansir dari The Guardian, Minggu, 23 April 2023, sari keseluruhan jasad tersebut, tiga di antaranya merupakan anak-anak. Sumber itu mengungkap angka tersebut setelah kepolisian melakukan penggalian di salah satu hutan di Shakahola dalam beberapa hari belakangan.

Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati Nangis dan Tertekan di Penjara, Sang Ibu Ingin Damai

"Kami bahkan belum menggali lebih dalam, yang memberikan indikasi kuat akan lebih banyak jasad ditemukan di akhir operasi ini," kata sumber itu.

Para korban itu diduga pengikut Makenzie Nthenge, seorang pastor sekte sesat Good News International Church. Nthenge dilaporkan menyuruh para pengikutnya untuk berpuasa agar dapat bertemu dengan Yesus.

Nthenge sebenarnya sudah menyerahkan diri ke kepolisian. Ia lantas didakwa setelah dua pengikutnya yang masih anak-anak dilaporkan mati kelaparan di bawah pengawasan orangtuanya.

Ia sempat dibebaskan dengan jaminan 100 ribu shilling Kenya atau setara Rp11,1 juta. Namun, kemudian, kepolisian menahan Nthenge pada 15 April.

Saat itu, kepolisian menemukan jasad empat pengikut Nthenge yang dilaporkan mati kelaparan agar dapat "bertemu Yesus."

Ilustrasi penemuan mayat.

Photo :
  • U-Report

Nthenge dijadwalkan menjalani proses persidangan pada 2 Mei mendatang.

"Pastor ini harus menghadapi semua dakwaan meski ia sudah melakukan mogok makan dan mengatakan dia berdoa dan berpuasa di tahanan," ucap sumber kepolisian itu.

Sementara itu, sebelas pengikut Nthenge, yaitu tujuh laki-laki dan empat perempuan, sedang dalam perawatan di rumah sakit setelah diselamatkan pada 14 April lalu. Tiga di antaranya dalam kondisi kritis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya