Siap-siap, Usai Gerhana Matahari, Hujan Meteor Bakal Hiasi Langit
- Veerayen Mohanadas
VIVA Tekno – Besok akan terjadi hujan meteor April Lyrid. Meteor ini masuk kategori tertua yang sudah diketahui hampir selama 27 abad. April Lyrid merupakan hujan meteor signifikan pertama yang muncul sejak hujan meteor Quadrantid pada 3 Januari 2023.
Sejak saat itu, hampir 16 minggu, kalender selestial tidak memiliki tampilan meteor yang signifikan. Puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada Minggu, 23 Maret 2023 pukul 20:03 WIB.
Lyrids adalah meteor yang melaju cukup cepat, yang dapat dilihat setiap malam dari 16 hingga 25 April. Peristiwa ini umumnya menghasilkan lebih dari setengah jumlah maksimum hujan meteor selama sekitar satu atau dua hari.
Selama waktu puncak, pengamat dapat menghitung antara 10 hingga 20 meteor per jam. Lyrid digambarkan kaya akan meteor redup, meski kadang-kadang ada yang cerah.
Intensitasnya di Indonesia 13-16 meteor per jam. Fenomena ini dinamai berdasarkan radian yang terletak di konstelasi Lyra. Sumber hujan meteor Ini berasal dari komet C/1861 G1 (Thatcher).
Intensitas saat di zenit mencapai 18 meteor per jam dengan kelajuan mencapai 176.400 km per jam. Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak 22 April pukul 22.30 di arah timur laut, berkulminasi di utara pukul 04.00 dan memudar di arah barat laut seiring terbitnya Matahari.
Fase Bulan saat hujan meteor adalah fase sabit awal 8 persen di belahan langit utara dan terbenam pukul 19.30 di arah barat. Sedangkan Elongasi Lunar sebesar 115 derajat sehingga hujan meteor ini tidak dipengaruhi intervensi cahaya Bulan.