2 Hari Lagi Masyarakat Indonesia Akan Menyaksikan Fenomena Unik

Kacamata khusus Gerhana Matahari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Dua hari lagi akan ada Gerhana Matahari Hibrida. Peristiwa itu terdiri dari dua peristiwa gerhana berbeda, yakni Gerhana Matahari Cincin, dilanjutkan Gerhana Matahari Total, kemudian kembali Gerhana Matahari Cincin.

Utusan Bumi Berada Paling Dekat dengan Matahari pada Malam Natal

Fenomena unik ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada Kamis, 20 April 2023. Tapi, untuk Gerhana Matahari Cincin hanya bisa dilihat di Amerika Serikat (AS), sebagian Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil.

Tahun ini setidaknya akan terjadi 4 gerhana, tapi satu di antaranya tidak bisa disaksikan dari Indonesia. Selain Gerhana Matahari Hibrida, ada juga Gerhana Bulan Penumbra pada 5-6 Mei dan Gerhana Bulan Sebagian pada 29 Oktober mendatang.

Viral Pengajian Akbar di Solo Diserbu Pedagang Es Teh, Warganet Senggol Kasus Gus Miftah

Adapun yang tidak bisa kita saksikan adalah Gerhana Matahari Cincin pada 15 Oktober, karena Indonesia tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra Bulan.

Gerhana Matahari tidak bisa terjadi setiap Bulan karena orbit satelit alami Bumi itu memiliki kemiringan sebesar 5 derajat. Selain itu durasi drakonis Bulan atau waktu yang dibutuhkan Bulan untuk menempuh orbit dari simpul ke simpul yang sama, rata-rata lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan durasi sinodis Bulan.

BUMI Resources Bukukan Laba Bersih Rp 1,85 Triliun hingga Kuartal III-2024

Gerhana Matahari.

Photo :
  • NU Online

"Oleh karena itu Bulan akan berada pada simpul sekaligus fase yang sama setiap 6-7 bulan sekali. Saat Bulan berada dekat simpul, maka bayangan Bulan akan jauh dari permukaan Bumi," Menurut Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa dalam keterangan resminya, Selasa, 18 April 2023.

Wilayah yang kena bayangan umbra, antumbra dan penumbra, berturut-turut akan mengalami Gerhana Matahari Total, Cincin, dan Parsial atau Sebagian.

Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi provinsi yang paling awal mengalami Gerhana Matahari Sebagian. Sedangkan, Medan, Sumatera Utara akan menjadi provinsi yang paling awal mengakhirinya.

Kota Jayapura, Papua disebut menjadi wilayah yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian. Sayangnya lagi ini tidak dapat disaksikan lima kabupaten/kota di Aceh, seperti Sabang, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Besar dan Pidie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya