Rawan Kebocoran, Berikut Tips Memagari Data Pribadi

Rabu, 12 April 2023 - 18:02 WIB

Oleh :

Misrohatun Hasanah

Serangan hacker atau siber.

Sumber :

Science News

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2021 menemukan hampir 30 persen masyarakat Indonesia pernah mengalami pencurian serta penyalahgunaan data pribadi.

Baru-baru ini, muncul kabar tentang salah satu warga Indonesia yang data pribadinya dicuri sekitar 4 tahun yang lalu dan mendapati bahwa penipu telah menyamar sebagai dirinya untuk mengajukan beberapa pinjaman online.

Risiko pencurian identitas yang signifikan juga menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan manajemen identitas dan keamanan informasi pribadi.

Minggu ini terdapat peringatan Identity Manage untuk meningkatkan kesadaran akan pengelolaan identitas digital yang tepat bagi organisasi dan individu.

Menanggapi hal ini, Palo Alto Networks, pakar keamanan siber global terkemuka membagikan beberapa praktik terbaik untuk menghindari eksploitasi identitas pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hacker Bjorka jual 44 juta data MyPertamina.

Photo :

Breached

"Pencurian identitas merupakan salah satu dampak utama dari peretasan data pribadi. Hal ini sangat memprihatinkan, terutama karena berdasarkan laporan BSSN kasus peretasan data merupakan serangan siber kedua yang paling umum terjadi di Indonesia pada tahun 2022," kata Field Chief Security Officer, APJ, Palo Alto Networks di Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

Tip pertama adalah dengan menerapkan langkah-langkah kebersihan identitas dan pengamanan akun yang baik. Seluruh akun digital perlu diamankan menggunakan kata sandi yang rumit serta melalui proses verifikasi dua langkah.

Baca Juga :

Jangan Sembarangan! Klik Link Ini Akun Kamu Langsung Pindah

Kedua jngan mudah mempercayai email, SMS, atau panggilan telepon yang tidak dikenal. Berhati-hatilah terhadap pesan dari sumber yang tidak dikenal, meskipun pesan tersebut terlihat valid, serta hindari memasukkan informasi sensitif (seperti kredensial login dan akses akun email) melalui telepon, email, atau platform yang tidak aman.

Terakhir, perbarui perangkat lunak dan perangkat secara teratur. Individu perlu mengaktifkan pembaruan otomatis untuk OS pilihan mereka atau secara manual mematikan dan menyalakan ulang perangkat secara berkala jika opsi pembaruan otomatis tidak tersedia.

Baca Juga :

Perkuat Ekosistem Fintech Lending, Privasi Konsumen Jadi Prioritas