Meksiko Gelar Pameran Mumi, Ahli Ingatkan Wabah Jamur Mengintai Pengunjung
- Livescience
VIVA Tekno – Ahli peringatkan wabah jamur dari mumi selama pameran mumi di Meksiko. Salah satu mumi disebut menunjukkan tanda perkembangbiakan koloni jamur.
Instituto Nacional de Antropología e Historia (INAH) Meksiko memperingatkan salah satu mumi berpotensi memicu risiko kesehatan karena menunjukkan pertumbuhan jamur.
"Dari beberapa foto yang dipublikasikan di media, telah diamati bahwa setidaknya salah satu jenazah yang diperlihatkan...menunjukkan tanda-tanda perkembangbiakan kemungkinan koloni jamur," sebut INAH dalam sebuah pernyataan resmi seperti dilaporkan Express.
Selain soal kenampakan kemungkinan pertumbuhan jamur, ahli juga tidak mengetahui pasti apa kotak kaca tempat mumi dipamerkan benar-benar kedap udara.
Pihak INAH mengaku dari penyelenggara pameran tidak berkonsultasi sebelumnya soal penanganan, pemindahan serta kondisi lingkungan selama di lokasi pameran.
"Bahkan lebih mengkhawatirkan bahwa mumi-mumi masih dipamerkan tanpa perlindungan publik terhadap biohazard," sebut INAH seperti dilansir dari Independent.
Minggu lalu pameran wisata Tianguis Turistico 2023 memajang enam mumi Guanajuato yang berasal dari 1800-an. Pameran dengan potensi wabah jamur dari mumi ini diselenggarakan di hotel Palacio Mundo Imperial.
Mumi ala Meksiko berbeda dengan mumi ala Mesir kuno. Jenazah-jenazah ini sebenarnya termumifikasi secara tidak sengaja. Pada 1833, wabah kolera memakan korban jiwa sehingga jenazah dimakamkan untuk mengendalikan infeksi.
Kemudian antara 1870 dan 1958, mereka digali dengan alasan Guanajuato memberlakukan pajak untuk penguburan. Akibatnya, beberapa jenazah yang belum dibayarkan pajaknya dipindahkan. Jenazah dengan kondisi baik disimpan dalam sebuah gedung.
Pada 1969, gedung tersebut diubah jadi El Museo de las Momias (museum mumi) di mana 59 mumi telah dipamerkan sejak 2007. Sejak saat itu, mumi jadi daya tarik wisatawan. Total ada sekitar 111 mumi Guanajuato. Beberapa di antaranya masih memiliki rambut, kulit kasar dan berpakaian.
Mereka terawetkan berkat kombinasi iklim setempat, tanah kaya mineral dan beberapa kasus sudah melalui pembalseman parsial (prosedur pengawetan dengan zat tertentu yang tidak terlalalu ‘keras’).
Sebelum dipamerkan untuk Tianguis Turistico 2023, mumi telah melakukan perjalanan terutama pada 2009 ke AS. Pemindahan mumi seperti ini memerlukan prosedur khusus terlebih ada potensi wabah jamur dari mumi.
"Ini mengkhawatirkan dan aneh bahwa penilaian terhadap jenazah semacam itu belum dilakukan sebelum pemindahan," imbuh INAH.