ChatGPT Ancaman untuk Indonesia

ChatGPT.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno  – Kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) jadi salah satu teknologi yang dapat membuka peluang baru yang fantastis. Tapi ini juga berbarengan dengan ancaman yang benar-benar baru.

Tantangan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan

ChatGPT, sebuah chatbot AI yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mensimulasikan percakapan manusia tengah menjadi topik hangat.

Para ahli dan pengamat di bidang teknologi telah mengkhawatirkan dampak dari alat bantu pembuatan konten yang dihasilkan oleh AI terhadap keamanan jaringan sejak diperkenalkan pada November 2022. Alat ini sangat efisien dan lebih sulit dideteksi daripada aktivitas yang dilakukan manusia.

Sabrina: Chatbot BRI 24 Jam yang Memudahkan Layanan Perbankan Anda

Dalam konferensi keamanan Black Hat dan Defcon baru-baru ini, sebuah demonstrasi dari peretasan manusia dengan AI-as-a-service (Hacking Humans with AI as a Service) mengungkapkan bagaimana AI mampu membuat email phishing yang lebih baik dan pesan spear phishing yang sangat efektif daripada manusia.

Para peneliti yang menggunakan platform GPT-4 OpenAI yang dikombinasikan dengan produk AI-as-a-service lainnya yang berfokus pada analisis kepribadian menghasilkan email phishing yang disesuaikan dengan latar belakang dan karakter kolega mereka.

Realme GT 7 Pro, Kuda Hitam di Level Flagship

OpenAI dan Microsoft Bing.

Photo :
  • Getty Images

Akhirnya, para peneliti mengembangkan sebuah saluran yang dapat membantu menyempurnakan email sebelum mencapai target. Peneliti terkejut saat mengetahui platform tersebut secara otomatis memberikan informasi spesifik, seperti menyebutkan hukum/undang-undang Singapura ketika diinstruksikan untuk membuat konten yang ditujukan untuk masyarakat Singapura.

Pembuat ChatGPT dengan jelas menyatakan bahwa alat yang digerakkan oleh AI ini memiliki kemampuan bawaan untuk menentang premis yang salah serta menolak permintaan yang tidak etis.

Sistem ini tampaknya memiliki pagar pembatas bawaan yang dirancang untuk mencegah segala jenis kegiatan kriminal. Namun AI juga dapat menghasilkan email phishing yang nyaris sempurna, yang menyerupai pesan dari manusia.

Artinya, akan ada lebih banyak masalah bagi pasar yang sangat rentan terhadap serangan siber, seperti Indonesia. Data BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) menyebutkan bahwa selama tahun 2022 terdapat 976.429.996 aktivitas anomali trafik.

Selain itu, phishing diprediksikan akan menjadi salah satu serangan yang marak terjadi di tahun ini. Kemudahan mengembangkan pesan phishing yang ditawarkan ChatGPT dapat meningkatkan risiko serangan tipe tersebut secara signifikan.

OpenAI ChatGPT.

Photo :
  • Richard Drew

Vice President dan Regional Chief Security Officer Palo Alto Networks untuk Asia Pasifik & Jepang, Sean Duca menjelaskan bahwa lanskap peretasan yang semakin cerdas dan canggih, mendorong pentingnya industri keamanan siber untuk memiliki sumber daya yang setara untuk melawan serangan bertenaga AI.

"Dalam jangka panjang, industri ini tidak dapat lagi hanya mengandalkan sekelompok individu pemburu ancaman siber yang mencoba memitigasi serangan secara sporadis," ujarnya dalam rilis resmi, Rabu, 5 April 2023.

Atas perkembangan ini, bisnis dan individu akan terus menghadapi sejumlah tantangan dalam menavigasi lanskap keamanan siber AI. Mereka harus mengambil tindakan cerdas untuk menetralisir ancaman.

Palo Alto Networks menyebut, menetapkan kebijakan sangat penting untuk melakukan bisnis secara etis, sekaligus meningkatkan keamanan siber. Bisnis perlu membangun tata kelola dan kerangka hukum yang efektif, yang memungkinkan kepercayaan yang lebih besar pada penerapan teknologi AI agar aman, andal, dan berkontribusi pada dunia yang adil dan berkelanjutan.

"Oleh karena itu, keseimbangan antara AI dan manusia akan muncul sebagai faktor kunci menuju keamanan siber yang sukses di mana kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas melengkapi manfaat mesin,” jelas Duca.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya