Kedaulatan Data Dorong Adopsi Multicloud
- Security Magazine
VIVA Tekno – Saat ini penyedia cloud computing (komputasi awan) tengah banyak menerima permintaan multicloud seiring dengan meningkatnya work from home (WFH). Tren ini juga diketahui menjadi kebutuhan dari perusahaan, menurut studi.
Adopsi cloud identik dengan bagaimana perusahaan membangun ketangkasan bisnis dan efisiensi operasional. Meskipun tren ini telah ada selama beberapa waktu, lebih dari 90 persen responden Asia Pasifik setuju bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi pendorong utama minat dan investasi yang lebih besar dalam teknologi cloud.
Studi dari 451 penelitian yang dijalankan S&P Global Market Intelligence, yang merupakan bagian dari Oracle, mengumpulkan informasi dari 1.500 responden di perusahaan tentang cara mereka menggunakan cloud dalam organisasi dan menemukan bahwa hampir setiap perjalanan cloud kini menjadi multicloud.
Saat organisasi menghadapi tantangan baru seperti peningkatan tingkat pekerjaan jarak jauh dan kolaborasi dengan mitra bisnis dan pemasok baru, mereka mengadopsi strategi multicloud untuk mendapatkan fleksibilitas dan skalabilitas.
"Multicloud adalah realitas lingkungan teknologi perusahaan karena organisasi-organisasi ini berusaha untuk mendapatkan perpaduan yang tepat antara solusi dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk beroperasi secara efektif,” kata Melanie Posey, Research Director, Cloud & Managed Services Transformation at 451 Research dalam konferensi pers virtual, Rabu, 5 April 2023.
Menurutnya, perusahaan memilih model ini karena manfaat yang diberikan untuk berbagai kebutuhan bisnis dan operasional yang berbeda, seperti kelincahan bisnis atau akses ke teknologi terbaik.
Strategi multicloud ini memungkinkan departemen TI memenuhi kebutuhan teknologi khusus dari berbagai tim di seluruh organisasi.
Kedaulatan data dan pengoptimalan biaya juga mendorong permintaan akan strategi multicloud.
Adopsi ini juga memberi perusahaan lebih banyak kendali terhadap di mana dan bagaimana data mereka disimpan dan digunakan, sekaligus memastikan bisnis dapat mengontrol biaya operasi cloud dengan menyesuaikan layanan mana yang mereka gunakan dari penyedia yang berbeda.
Oracle Cloud Infrastructure (OCI) menawarkan pilihan untuk menerapkan beban kerja di tempat yang paling sesuai, baik di lokasi cloud publik, atau bahkan di beberapa cloud.
Dengan diperkenalkannya MySQL HeatWave di AWS dan Oracle Database Service baru-baru ini untuk Microsoft Azure, Oracle telah mendobrak tembok antara penyedia cloud, sehingga pelanggan dapat mencapai hasil bisnis mereka.