APJII Beberkan Tantangan Terbesar ISP di Indonesia

Ilustrasi BTS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA Tekno – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII mengungkapkan, bahwa keterbatasan infrastruktur merupakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri Internet Service Provider di Indonesia.

Workstation Terbaru Ini Siap Dukung Kreativitas Tanpa Batas

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam, saat menyampaikan hasil dari survei ISP Industry dan Market Profile di Jakarta pada Kamis 30 Maret kemarin, dikutip Jumat 31 Maret 2023.

Hasil survei yang dilakukan kepada anggota APJII menunjukkan bahwa tantangan infrastruktur menjadi yang tertinggi dengan mencapai 73,80 persen.

Penerapan AI dalam Membantu Industri Energi Menuju Efisiensi dan Keberlanjutan

Tantangan lainnya diikuti oleh pendanaan sebesar 38,80 persen, sumber daya manusia (SDM) sebesar 26,60 persen, regulasi pemerintah sebesar 25,70 persen, Pajak dan PNBP sebesar 11,40 persen, hutang perusahaan sebesar 8,0 persen, dan lainnya sebesar 3,30 persen.

Menara telekomunikasi.

Photo :
  • LiveatPC.com
Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Kendala infrastruktur yang dimaksud adalah biaya pemasangan dan pemeliharaan yang relatif tinggi dan juga sulitnya infrastruktur menjangkau akses layanan, terutama pada area remote dan pedesaan.

Selain itu, persaingan masih dinilai tinggi, regulasi dan kebijakan pemerintah kurang mendukung, serta terbatasnya akses permodalan.

Zulfadly menyatakan bahwa tingkat penetrasi internet masih potensial untuk ditingkatkan seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Pihaknya bakal mandahulukann pembangunan infrastruktur last mile kepada end user secara langsung, jika mempunyai modal yang dibutuhkan. APJII juga berencana membangun data center, kapasitas bandwidth internasional hingga pengembangan software pendukung.

Zulfadly berharap agar para investor tertarik untuk memberikan akses permodalan agar infrastruktur dan layanan Internet Service Provider (ISP) dapat diperluas.

“Prospek industri ISP dalam lima tahun ke depan diperkirakan terus meningkat, sejalan dengan upaya untuk mengakselerasi teknologi digital di Indonesia,” ujarnya.

Hasil survei tersebut didapatkan dari partisipasi 562 responden anggota APJII yang tersebar di seluruh Indonesia, dari total 894 anggota. Survei dilakukan bersama dengan SRA Consulting melalui metode blasting secara online.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya