Puluhan Sekolah Terima Ancaman Teror Bom Lewat Email, Kemendagri Merespons
- Pixabay.
VIVA Tekno – Puluhan sekolah di sejumlah kota di Bulgaria pada Senin, 27 Maret kemarin mendapat ancaman teror bom lewat email.
Situasi yang mencekam ini membuat pengurus sekolah terpaksa memulangkan seluruh murid dan menunda sementara proses kegiatan belajar-mengajar (KBM).
Dalam beberapa tahun ini, negara-negara di kawasan Balkan terus menerima ancaman teror bom lewat email dari orang tak dikenal.
Pada akhir Februari 2023 misalnya, Makedonia Utara juga digegerkan dengan ancaman yang sama hingga membuat seluruh pelajar terpaksa kembali belajar lewat online.
Mengancam Sekolah
Sekolah yang terdampak teror bom ini berada di beberapa kota di bekas Uni Soviet itu seperti Burgas, Varna, dan Sofia. Sebanyak 16 sekolah berada di area metropolitan Sofia, terutama di lingkungan Hadji Dimitar, Slatina, dan Krasno Selo.
Sementara di Burgas juga dilaporkan terdapat sekitar 15 sekolah yang menerima email teror tersebut. Aparat kepolisian menyebut bahwa email tersebut dikirimkan ke sekolah masing-masing sejak pukul 09.30 waktu setempat, dilansir Novinite.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bulgaria juga menyebut bahwa teror bom lewat email tersebut diterima lebih banyak sekolah dari yang sudah dikonfirmasi menerima bahan peledak.
Sementara ini, polisi yang melakukan penggeledahan di sekolah masih belum menemukan adanya bahan peledak seperti dalam email.
Format Email Miliki Kemiripan
Pihak sekolah menyebut bahwa email memiliki kemiripan satu sama lain. Hampir semuanya bertuliskan pesan penting atas perintah dari Egor Sinanskiy. Isi email tersebut berupa:
"Kami berasal dari organisasi FMUL. Semua manusia adalah makhluk yang buruk dan jahat dan harus dimusnahkan seluruhnya. Ras manusia harus dihancurkan. Alat peledak sudah dipasang di semua sekolah. Tak lama lagi sekolah Anda di Burgas akan meledak. Saya berharap Anda mati," tulis dalam email.
"FMUL tidak dapat dihentikan. Kami berada di mana-mana. Kami akan ada di seluruh Bulgaria, Makedonia, Yunani, dan seluruh Eropa. Saya akan menembak dan memblokir sekolah, universitas, taman kanak-kanak," lanjutnya.
RFE/RL melansir bahwa email tersebut juga membubuhkan saluran Telegram organisasi FMUL yang mengadakan kampanye teror ini. Bahkan, email tersebut diketahui baru dibuat dua hari yang lalu.
Makedonia Utara tinggal selangkah buka pelaku teror bom
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Makedonia Utara, Oliver Spasovski mengatakan bahwa aparat kepolisian di negaranya hampir membuka orang yang dipercaya ada di balik rentetan bom di negaranya. Pelaku disebut menggunakan VPN untuk menyembunyikan jejaknya di internet.
"Tidak lama lagi, seluruh kelompok itu akan terbongkar dan jeratan terorisme akan diberikan kepada mereka," tutur Spasovski, dikutip Balkan Insight.
"Polisi mempercayai bahwa kelompok ini adalah di balik sebagian besar ancaman teror bom yang sudah dikirimkan dalam periode yang lama. Kami juga memperhatikan sejumlah institusi pendidikan yang terdampak," terangnya.
Sejak musim gugur lalu, Makedonia Utara dan beberapa negara Balkan lainnya harus menghadapi rentetan ancaman bom yang menyasar sekolah.
Bahkan, bom itu juga menyasar infrastruktur publik lainnya, seperti stasiun kereta api, terminal bus, bandara, pusat perbelanjaan, gedung pemerintahan dan lainnya.