Platform Kripto China Melawan AS Usai Dituduh jadi Tempat Pencucian Uang dan Terorisme

Pendiri dan Kepala Eksekutif Binance, Changpeng Zhao.
Sumber :
  • Cointelegraph

VIVA Tekno – Platform pertukaran kripto, Binance, digugat oleh Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka Amerika Serikat (Commodity Futures Trading Commission/CFTC) karena dituding melanggar aturan perdagangan instrumen investasi.

Perang Bintang AS dan China

Gugatan terdaftar di Pengadilan Federal Illinois AS kepada Binance asal China beserta salah satu pendirinya, Changpeng Zhao, dan mantan kepala kepatuhannya, Samuel Lim, dilansir dari CNN.

CFTC menuduh bahwa Binance, Zhao, dan Lim melanggar delapan ketentuan inti dari Undang-Undang Pertukaran Komoditas, termasuk aturan yang dirancang untuk mencegah dan mendeteksi pencucian uang serta pendanaan terorisme.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Satu dari delapan pelanggaran yang ditudingkan kepada Binance adalah secara tidak langsung mengajak konsumen untuk terbebas dari pembatasan konsumen yang ditetapkan pemerintah AS melalui penggunaan virtual private network (VPN).

Binance juga diduga meminta pelanggannya untuk menyembunyikan lokasi dengan pengaturan VPN, sehingga bisa terhindari dari pengawasan pemerintah saat bertransaksi kripto.

Industri Kripto Bersiap Diatur OJK, Pelaku Usaha Tak Perlu Urus Ulang Perizinan

Menanggapi gugatan ini, Pendiri dan Kepala Eksekutif Binance Changpeng Zhao mengatakan gugatan tersebut adalah tidak berdasar. Menurutnya, sampai saat ini Binance masih bekerja sama dengan penegakan hukum internasional dan AS.

Ia pun membeberkan empat poin utama yang telah dilakukan platform pertukaran kripto China ini selama menjalankan bisnis, mulai dari kepatuhan, lisensi hingga transparansi.

Teknologi untuk Kepatuhan serta Pemblokiran AS

Binance telah mengembangkan teknologi terbaik di kelasnya untuk memastikan kepatuhan. Zhao mengklaim Binance adalah bursa global (non-AS) pertama yang menerapkan program wajib KYC dan hingga saat ini tetap memiliki salah satu standar tertinggi dalam KYC dan AML.

"Kami memblokir pengguna AS berdasarkan kewarganegaraan (KYC), IP (termasuk endpoint VPN yang umum digunakan di luar AS), operator seluler, sidik jari perangkat, setoran dan penarikan bank, setoran dan penarikan Blockchain, nomor pin kartu kredit, dan banyak lagi," kata dia, seperti dikutip dari Cointelegraph, Rabu, 29 Maret 2023.

Ia mengklaim tidak ada perusahaan lain yang menggunakan sistem yang lebih komprehensif atau lebih efektif daripada Binance.

Kerja Sama dan Transparansi dengan Penegak Hukum

Changpeng Zhao berkomitmen terhadap transparansi dan kerja sama dengan regulator dan penegak hukum, baik di AS maupun secara global.

Binance saat ini memiliki lebih dari 750 orang dalam tim Kepatuhan, dan banyak di antara mereka memiliki latar belakang penegakan hukum serta badan pengatur sebelumnya.

"Hingga saat ini, kami telah menangani 55.000+ permintaan penegakan hukum dan membantu badan penegakan hukum AS membekukan/menyita lebih dari US$125 juta dana pada tahun 2022 dan US$160 juta di tahun ini. Kami bermaksud untuk terus menghormati dan berkolaborasi dengan AS dan regulator lain di seluruh dunia," jelasnya.

Pendaftaran dan Lisensi

Zhao mengungkapkan Binance memiliki jumlah lisensi/pendaftaran tertinggi secara global, yaitu 16 dan terus bertambah, serta dianggap baik oleh komunitas pengguna.

Perdagangan

Platform pertukaran kripto asal China itu mengklaim tidak berdagang untuk mendapatkan laba atau 'memanipulasi' pasar dalam keadaan apapun. Binance 'berdagang' dalam sejumlah situasi.

"Pendapatan kami berupa kripto. Kami memang perlu mengonversinya dari waktu ke waktu untuk menutup pengeluaran dalam fiat atau mata uang kripto lain. Kami memiliki afiliasi yang menyediakan likuiditas untuk pasangan yang kurang likuid. Afiliasi ini dipantau secara khusus agar tidak memiliki profit besar," tutur dia.

Secara pribadi, Changpeng Zhao mengaku memiliki dua akun di Binance, yakni satu untuk Kartu Binance, satu untuk kepemilikan kripto sendiri.

"Saya menggunakan layanan kami sendiri dan menyimpan kripto saya di Binance. Saya juga perlu mengonversi kripto dari waktu ke waktu untuk membayar pengeluaran pribadi saya atau untuk Kartu," paparnya.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya