Anti Mainstream, Kumbang Minum Air Melalui Pantat
- University of Copenhagen
VIVA Tekno – Semua kehidupan di Bumi bergantung pada air, termasuk kita. Beberapa dari kita mengkonsumsi air dengan cara kuno, yakni dengan meminumnya melalui mulut kita. Tapi yang lain punya cara yang lebih kreatif.
Kumbang dapat merehidrasi dirinya sendiri dengan membuka duburnya dan meminum sejumlah kecil air yang mengambang di udara. Mereka juga dapat menyerap kembali air dari kotoran dan pantat kumbang secara mengejutkan juga mampu menghilangkan kelembapan darinya.
Dengan kemampuan duburnya, serangga itu dapat bertahan hidup di daerah terkering di Bumi, menurut situs Science Alert, Rabu, 29 Maret 2023.
"Seekor kumbang dapat menjalani seluruh siklus hidup tanpa minum air cair. Ini karena rektum mereka yang dimodifikasi dan ginjal yang terhubung erat, yang bersama-sama membuat sistem multi-organ yang sangat terspesialisasi dalam mengekstraksi air dari makanan yang mereka makan dan dari udara di sekitar mereka," jelas ahli biologi Kenneth Veland Halberg dari University of Copenhagen di Denmark.
Faktanya, itu sangat efektif sehingga sampel tinja yang peneliti periksa benar-benar kering dan tanpa jejak air.
Halberg dan timnya di Universitas Kopenhagen bekerja dengan para peneliti dari Universitas Edinburgh dan Glasgow di Inggris untuk menjelaskan bagaimana serangga mengembangkan mekanisme daur ulang air dan konservasi air.
Kumbang tepung merah (Tribolium castaneum) sering digunakan untuk mempelajari serangga karena biologinya mirip dengan serangga lain, genomnya terurut dengan baik, dan mudah diakses sebagai hama dapur sehari-hari.
Para peneliti menggunakan pengurutan RNA untuk menyusun atlas, yang disebut BeetleAtlas, merinci tahap perkembangan T. castaneum sehingga mereka dapat membandingkan ekspresi gen antara organ yang berbeda dan pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka.
Dengan melihat di BeetleAtlas untuk gen yang diekspresikan lebih banyak di rektum, para peneliti dapat fokus pada satu hal khusus yang disebut NHA1.
"Gen yang kami temukan sangat penting untuk proses ini, yang merupakan pengetahuan baru bagi kami," kata Halberg.
Halberg dan timnya menemukan bahwa protein yang disebut Tiptop mengontrol seberapa banyak NHA1 dibuat dan juga membantu membuat sel leptophragmata, kelompok sel unik yang kebanyakan ditemukan di kompleks dubur kumbang.
Hanya sel leptophragmata yang mengekspresikan NHA1, dengan pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa sel-sel ini memainkan peran penting dalam kemampuan kumbang untuk menyerap air melalui posteriornya.
"Saat ginjal kumbang melingkari usus belakangnya, sel leptophragmata berfungsi dengan memompa garam ke dalam ginjal sehingga mereka dapat memanen air dari udara lembab melalui rektum dan ke dalam tubuh mereka," jelas Halberg.