Alasan Manusia Purba jadikan Gua sebagai Tempat Tinggal

Manusia Purba Suku Wajak
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA Tekno - Manusia purba menempati gua-gua dan tinggal di sekitar pantai atau sungai pada masa Plestosen. Mereka juga memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah.

Hunian yang dipilih itu sangat berkaitan dengan mata pencarian pada masa pemburu dan mengumpulkan makanan serta hubungan sosial mereka. Ada beberapa alasan mengapa mereka memilih gua sebagai hunian.

Seni menggambar manusia purba.

Photo :
  • U-Report

Alasan Manusia Purba Menempati Gua sebagai Tempat Tinggal

Manusia purba memilih gua sebagai tempat tinggalnya karena gua yang ditempati pastinya sangat dekat dengan hutan yang merupakan sumber utama makanan. Selain itu, gua dan pinggir pantai sangat sesuai dengan mata uang pemburu mangsa mereka.

Alasan lainnya, gua adalah tempat paling aman dari perubahan cuaca ekstrem dan gangguan binatang buas. Mengutip dari Sejarah Itu Asyik: Buku Pendamping Sejarah Indonesia Kelas X Program Semester 1 Wajib SMA/MA/SMK/MAK oleh Ahmad Muhli Junaidi, beberapa kelebihan ini membuat masyarakat zaman Plestosen memilihnya sebagai hunian.

Di sisi lain, alasan mengapa manusia purba memilih tempat tinggal di pinggir sungai atau pantai juga tak jauh-jauh dengan alasan menempati gua. Laut dan sungai menyediakan sumber makanan melimpah dan bisa menjadi sarana penghubung antarpulau yang sangat mudah. Terlebih, di pinggir pantai atau sungai juga terdapat gua-gua.

Jadi Sahabat Orangutan: Ajak Anak Lindungi Hutan

Mobilitas manusia purba yang tinggi juga tidak memungkinkan mereka untuk menetap. Gua-gua yang berada di dekat sumber udara atau bahan makanan mungkin saja dimanfaatkan sebagai tempat singgah sementara saja.

Di Nusantara, manusia purba diperkirakan sudah menjelajah atau hidup nomaden dalam waktu yang lama. Mereka mengumpulkan bahan makanan di wilayah tertentu dan berpindah-pindah. Manusia purba nomaden hidup dalam kelompok kecil dan dengan pagar pembatas yang cukup tinggi antara satu gua ke gua yang lain.

Kisah Inspiratif Sehmus Erginoglu: Mengubah Lahan Terlantar Menjadi Hutan yang Subur

Manusia purba.

Photo :
  • U-Report

Pola hidup berpindah-pindah ini mulai berubah saat memasuki zaman Holosen. Mereka mulai menetap di tempat yang lebih permanen dengan bangunan rumah sederhana.

Kebakaran Hutan Lindung di Danau Toba Samosir, Luas Area Terbakar Capai 100 Hektar

Rumah rumah homo sapiens masa Holosen terletak di tengah sawah yang dikelola. Namun, ada juga yang di tengah hutan dan dibangun dengan cara diletakkan di atas pohon besar supaya terhindar dari gangguan binatang buas.

Demikian alasan manusia purba menempati gua-gua.

Menhut Raja Juli Antoni raker dengan DPR

Raker dengan DPR, Menhut Tegaskan Tak Segan Cabut Izin PPKH Perusahaan Nakal

Menhut menyatakan  tidak segan mencabut  IPPKH perusaahaan atau korporasi yang tidak menjalankan tanggung jawab penghijauan kembali lahan.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024