Rusia Ciptakan Pesaing ChatgGPT OpenAI

OpenAI ChatGPT.
Sumber :
  • Richard Drew

VIVA Tekno – Perusahaan Sistemma yang berbasis di Moskow telah menciptakan pesaing ChatGPT OpenAI, yang berjalan sepenuhnya di server domestik dan dalam bahasa Rusia. Proyek ini diresmikan pada hari Minggu kemarin di situs resmi perusahaan IT.

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

AI itu disebut SistemmaGPT (Generative Pre-trained Transformer) dan didasarkan pada pengembangan perusahaan sendiri bersama dengan penelitian Universitas Stanford. Chatbot ditujukan untuk bisnis Rusia dan lembaga pemerintah.

Sistemma mengklaim bahwa AI-nya dapat menulis teks berkualitas tinggi dan memiliki pengetahuan ensiklopedis, menurut laman Russian Today, Selasa, 28 Maret 2023.

Pasukan Rusia Timbun Lusinan Rudal Buat Bombardir Ukraina

Perusahaan juga mengklaim bahwa chatbot dapat membuat tutorial, menulis esai, kode pemrograman, resume, atau sekadar mendukung percakapan sambil berpura-pura menjadi selebritas.

Teknologi itu juga dapat menemukan dan menganalisis data secara real time dan membuat strategi pengembangan serta proyek bisnis, sambil beradaptasi dengan klien dan konteks lokal mereka.

Polo, Tentara Bayaran Italia Bongkar Borok Militer Ukraina dalam Perang

IIustrasi ChatGPT.

Photo :
  • pixabay.com

Chatbot saat ini sedang dalam versi beta dengan pengujian terbuka oleh publik dijadwalkan pada bulan Juni. Perusahaan juga sedang mengerjakan AI yang dapat mengedit gambar dan video, direncanakan untuk tahun 2023.

AI chatbots menjadi terkenal ketika ChatGPT buatan Amerika Serikat, yang dikembangkan oleh OpenAI, diluncurkan pada November 2022. 

Program ini telah mengumpulkan 100 juta pengguna, mencetak rekor untuk aplikasi dengan pertumbuhan tercepat. AI bahkan cukup pintar untuk lulus ujian sekolah hukum dan kedokteran. Seorang siswa Rusia menggunakan ChatGPT untuk berhasil lulus tesis diploma.

Banyak perusahaan telah mulai berinvestasi dalam proyek AI mereka sendiri. Google dan Microsoft mengungkapkan chatbots mereka awal bulan ini. CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk juga dilaporkan ingin mengembangkan AI serupa miliknya sendiri.

Pakar keamanan dunia maya MH Homaei menulis pada bulan Februari bahwa AI semacam ini juga menimbulkan beberapa risiko keamanan yang harus diperhatikan organisasi untuk melindungi data dan reputasi sensitif mereka.

Keefektifan chatbot bergantung pada klien yang memberinya data berharga, yang dapat membuatnya rentan terhadap pelanggaran data. OpenAI mengungkapkan pada hari Minggu bahwa bug telah membuat beberapa informasi pribadi dan pembayaran penggunanya terlihat secara online dalam waktu sebentar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya