CEO TikTok Telah Gagal
- Getty Images
VIVA Tekno – CEO TikTok Shou Zi Chew gagal memberikan jaminan bahwa China tidak ikut campur dalam aplikasi atau perangkat lunaknya yang berpotensi digunakan untuk memata-matai pengguna.
Dia digambarkan mengelak saat melakukan sidang di Kongres Amerika Serikat menyusul kekhawatiran bahwa platform video milik perusahaan China itu harus dilarang karena masalah keamanan dan berisi konten yang dapat membahayakan kesehatan mental anak-anak.
Chew mengatakan kepada perwakilan Partai Republik Cathy McMorris-Rodgers bahwa dia tidak dapat 'menjamin 100 persen' bahwa pemerintah negeri Tirai Bambu itu tidak memengaruhi bagian-bagian dari aplikasi tersebut.
Kongres juga bertanya apakah Chew dapat mengatakan dengan pasti bahwa aplikasi tersebut tidak dapat digunakan untuk memata-matai jurnalis atau warga AS lainnya. Tapi Chew menolak untuk memberikan komitmen yang sama.
Dia juga mengatakan selama pidato pembukaan bahwa membiarkan aplikasi itu digunakan oleh anak muda Amerika seperti membiarkan Uni Soviet memproduksi kartun Sabtu pagi selama Perang Dingin.
Chew juga merasa setuju bahwa smartphone staf pemerintahan tidak boleh diisi dengan aplikasi media sosial. Ini sebagai tanggapan atas semakin meluasnya larangan terhadap aplikasi karena alasan keamanan nasional.
“Sejujurnya, saya pikir perangkat pemerintah seharusnya tidak memiliki aplikasi media sosial, tidak hanya ditargetkan pada kami,” katanya kepada Rep John Joyce, dari Pennsylvania selama kesaksiannya di hadapan Kongres.
TikTok menghadapi larangan total di Amerika Serikat karena khawatir China menggunakan aplikasi tersebut sebagai alat rahasia untuk memata-matai dan menyebarkan propaganda.
Chew bersaksi di depan Kongres, di mana anggota House Energy and Commerce Committee mengemukakan keprihatinan mereka tentang seberapa banyak akses yang dimiliki pemerintah China ke data pengguna, serta seberapa besar pengaruh Partai Komunis China terhadapnya.
TikTok secara konsisten membantah tuduhan tersebut, meskipun hal ini tidak menghentikan AS dan negara lain untuk melarang aplikasi tersebut dari perangkat yang dikeluarkan pemerintah dan militer.
Beberapa negara seperti India bahkan telah mengeluarkan larangan TikTok secara nasional dan lusinan aplikasi China lainnya sebagai akibat dari kekhawatiran keamanan nasional, melansir dari laman Independent, Jumat, 24 Maret 2023.
Dengan lebih dari 150 juta pengguna TikTok di AS , banyak yang akan mengikuti proses kesaksia dengan cermat untuk melihat apakah pemerintahan Joe Biden akan mengikuti langkah India dengan melarang TikTok sepenuhnya.