Misteri Menyeramkan di Dunia yang Belum Terpecahkan
- Freepik
VIVA Tekno – Dunia yang besar dan luas, tentu isinya tak sekadar warna-warna terang dan kebahagiaan. Tiap sisinya pasti memiliki kegelapan dan misteri-mister yang membuat bulu kuduk merinding.
Contohnya, seperti kasus-kasus misteri di dunia berikut, yang hingga kini, bahkan setelah puluhan tahun, masih menjadi misteri.
The Zodiac Killer atau Pembunuh Zodiak
Kebanyakan orang, biasanya akan diam jika melakukan kejahatan, namun pembunuh bernama "Zodiac", tampak sama sekali tidak takut.
Sejak 1968-1969, dia meneror kota San Francisco dengan pembunuhan besar-besaran, mengejek polisi dengan surat berkode ke koran lokal. Dia dihubungkan setidaknya dengan lima pembunuhan, meskipun dia mengklaim telah membunuh 37 orang.
Terornya dimulai ketika Betty Lou Jensen (16) dan David Arthur Faraday (17) ditemukan tergeletak di luar mobil mereka yang dihujani peluru. Jensen ditemukan tewas di tempat kejadian dengan lima luka tembak di punggungnya, sementara Faraday meninggal akibat peluru di kepala dalam perjalanan ke rumah sakit.
Setengah tahun kemudian, sepasang suami istri yang memarkir mobil mereka empat mil jauhnya dari TKP juga ditembak mati, satu luka-luka dan satu tewas. Orang yang selamat, Michael Mageau, mampu memberikan gambaran tentang si pembunuh.
Dia menggambarkan seorang pria kulit putih bertubuh kekar sekitar 180 cm.
Lalu, pada pukul 12:48 pada malam yang sama, polisi menerima panggilan aneh:
"Saya ingin melaporkan pembunuhan ganda. Jika Anda pergi satu mil ke timur di Columbus Parkway ke taman umum, Anda akan menemukan anak-anak di dalam mobil cokelat. Mereka ditembak dengan Luger sembilan milimeter. Saya juga membunuh anak-anak itu terakhir kali. Selamat tinggal."
Sebulan kemudian, surat kabar menerima surat pertama dari Zodiac Killer. Dia meminta mereka menerbitkan surat itu di halaman depan atau dia akan mengamuk dengan terus membunuh.
Surat itu menggambarkan pembunuhan itu, semuanya ditulis dengan sandi misterius yang sepertinya membentuk kode. Ini adalah tema umum dengan surat-surat lain yang akan dia kirim, semuanya ditandatangani dengan simbol lingkaran silang. Salah satu surat tersebut diterjemahkan oleh seorang guru sekolah menengah dan istrinya, yang berbunyi:
"SAYA SUKA MEMBUNUH ORANG KARENA SANGAT MENYENANGKAN, LEBIH MENYENANGKAN DARIPADA MEMBURU PERMAINAN LIAR DI HUTAN KARENA MANUSIA ADALAH HEWAN PALING BERBAHAYA DARI SEMUA UNTUK MEMBUNUH SESUATU MEMBERI SAYA PENGALAMAN PALING MENDEBARKAN INI BAHKAN LEBIH BAIK DARIPADA MELEPAS BATU ANDA DENGAN SEORANG GADIS BAGIAN TERBAIK DARI ITU ADALAH KETIKA AKU MATI, AKU AKAN TERLAHIR KEMBALI DI SURGA DAN MEREKA YANG TELAH TERBUNUH AKAN MENJADI BUDAKKU AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN NAMAKU KARENA KAMU AKAN MENCOBA UNTUK SLOI BAWAH ATAU DI ATAS KOLEKTIOG BUDAK SAYA UNTUK KEHIDUPAN SAYA EBEORIETEMETHHPITI ."
Zodiac Killer terus membunuh dan meninggalkan bukti yang membuat frustrasi polisi, seperti surat berkode, panggilan telepon tanpa nama, lingkaran silang yang tertulis di mobil korban, mengirimkan kemeja berlumuran darah, laporan dari orang yang selamat, tetapi polisi tidak pernah menemukannya.
Potongan Kaki di Sepatu
Pada tahun 2007, seorang gadis sedang menjelajahi pantai di British Columbia ketika dia menemukan sebuah sepatu kets. Hal yang membuat ngeri, ketika dia membuka kaus kaki di dalam sepatu itu, dia menemukan bahwa ada kaki manusia di dalamnya.
Sejak itu, sejumlah kaki yang terpotong beberapa kali terdampar di daratan pantai. Kaki itu diketahui milik dari lima pria, satu wanita, dan tiga jenis kelamin yang tidak diketahui. Selama bertahun-tahun, dengan kaki yang dilemparkan ke sana-sini, kasus ini tidak pernah benar-benar ditutup, dengan banyak teori yang beredar mengenai para pemilik kaki tersebut atau kejadian horor apa yang mereka alami hingga kehilangan kaki.
Polisi Vancouver berhasil mengidentifikasi satu kaki pada tahun 2008, mencocokkan DNA-nya dengan seorang pria yang digambarkan ingin bunuh diri. Mereka kemudian dapat mencocokkan dua kaki lainnya dengan seorang wanita yang juga diyakini telah melakukan bunuh diri.
Karena temuan ini, banyak yang berspekulasi bahwa kaki tersebut adalah milik mereka yang melompat dari jembatan menuju kematiannya.
Namun, karena hanya kaki dan tidak ada bagian tubuh lain yang muncul, beberapa orang percaya bahwa kaki tersebut terkait dengan kecelakaan pesawat di pulau terdekat.
Beberapa lain mencurigai bahwa kaki-kaki itu adalah milik para korban Tsunami di Aceh pada tahun 2004, karena pembuatan sepatu semuanya diproduksi sebelum tahun 2004.
Dari mana pun sumber kaki ini berasal, hingga kini masih membuat dunia bingung selama bertahun-tahun.
Seorang Bocah di Dalam Box
Itu adalah tahun 1957 di Philadelphia, ketika seorang pemburu menemukan tubuh seorang anak laki-laki yang penih memar, di dalam kotak JC Penney.
Anak laki-laki itu, diperkirakan berusia sekitar empat hingga enam tahun, telanjang dan terbungkus kain flanel. Penyebab kematiannya diyakini karena pukulan di kepala.
Namun, karena pemburu yang menemukan takut beberapa alat berburunya akan disita oleh polisi, pemburu tidak melaporkan jenazah anak laki-laki yang ia temukan itu.
Dua hari kemudian ketika seorang mahasiswa menemukan mayat itu, polisi memulai kasus "Anak Tidak Dikenal Amerika." Kasus ini tentu segera menarik perhatian media, dan selebaran bocah itu terlihat di seluruh Pennsylvania.
Meski polisi menerima ribuan petunjuk, mereka tidak pernah bisa mengungkap identitas bocah lelaki itu. Mereka mencoba menelusuri kembali kotak JC Penney dan memeriksa sidik jari bocah itu, tetapi semuanya menemui jalan buntu. Namun, ada dua petunjuk yang menjanjikan. Satu petunjuk melibatkan rumah panti asuhan yang terletak 1,5 mil jauhnya.
Seorang pemeriksa medis, yang memegang kasus tersebut, bahkan sampai meminta seorang paranormal membawanya ke panti asuhan, di mana dia menemukan keranjang bayi yang mirip dengan yang ada di dalam kotak.
Tergantung di tali jemuran, bahkan ada selimut yang mirip dengan yang membungkus bocah itu. Dia percaya anak laki-laki itu adalah anak tiri dari wanita yang mengelola rumah asuh tersebut namun ia adalah wanita yang belum menikah.
Pada tahun 2003, mereka membuka kembali kasus tersebut saat mewawancarai seorang wanita yang diidentifikasi sebagai "M" yang mengklaim bahwa ibunya yang kejam "membeli" kembali anak tersebut pada tahun 1954 dari panti asuhan.
Menurutnya, ibunya membunuh anak laki-laki tersebut karena marah. Karena "M" secara mental tidak stabil, penyelidikan mau tak mau juga harus ditutup, meninggalkan bocah itu untuk tetap menjadi "Anak Tak Dikenal Amerika".
Pelaku Pembunuh yang Bersembunyi di Rumah Korban Selama 6 Bulan
Pada tanggal 31 Maret 1922, enam orang dibunuh di wisma Hinterkaifeck Bavaria di Jerman. Ini termasuk lima anggota keluarga Gruber, Andreas, istrinya Cäzilia, putri janda mereka Viktoria, dan kedua anaknya, Cäzilia dan Josef, serta pembantu mereka, Maria Baumgartner.
Seminggu sebelumnya, Andreas melihat jejak kaki yang mengarah ke pertanian dari hutan, tetapi tidak ada jejak yang kembali.
Sebelumnya, dia mengeluh kepada teman dan tetangganya selama berbulan-bulan karena mendengar suara berderit dan langkah kaki di loteng, serta menemukan koran di rumahnya yang tak pernah dia beli.
Dia juga mengungkapkan kunci gudang perkakasnya telah hilang, yang kebetulan merupakan tempat penyimpanan beliungnya, yang akhirnya menjadi senjata pembunuh.
Beberapa bulan sebelum pembunuhan, pembantu keluarga Grubers yang sebelumnya telah berhenti, mengklaim bahwa rumah itu dihantui oleh hantu setelah dia mendengar suara dan langkah kaki yang misterius.
Baru pada tanggal 4 April, setelah Cäzilia muda absen dari sekolah dan tukang pos melaporkan surat menumpuk, polisi disuruh memeriksa pertanian Hinterkaifeck.
Penyelidik mewawancarai lebih dari 100 tersangka, beberapa baru-baru ini pada tahun 1986, dan akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa pelakunya kemungkinan besar tinggal di rumah mereka setidaknya selama enam bulan sebelum pembunuhan. Tidak pernah ada bukti konklusif yang cukup untuk menutup kasus ini, jadi hampir seabad kemudian, kasus itu tetap tidak terpecahkan.
Hal lebih meresahkan adalah fakta bahwa ternak masih diberi makan, dan tetangga melihat asap keluar dari cerobong asap dari 31 Maret hingga 4 April, yang menunjukkan pelakunya tetap berada di rumah selama beberapa hari setelah membunuh seluruh keluarga itu.
Hingga kini, tak diketahui siapa pelaku dan motif pembunuhannya.