Laboratorium Ini Didapuk Jadi Miniatur Pabrik Kelapa Sawit
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
VIVA Tekno – Luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 15 juta hektare, di mana 6 juta di antaranya adalah perkebunan rakyat.
Saat ini, PT Perkebunan Nusantara/PTPN III (Persero) terus mendorong perkebunan rakyat untuk mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) dan minyak sawit merah yang kaya beta karoten.
Hal ini bertujuan untuk mencegah krisis minyak goreng seperti tahun lalu. Oleh karena itu, PTPN III (Persero) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) meresmikan Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini di Jonggol, Bogor, Jawa Barat yang akan dipergunakan untuk sarana pendidikan hingga penelitian pengolahan kelapa sawit.
"Pabrik mini seperti yang dikembangkan di IPB ini menjadi salah satu contoh dan model pabrik yang cocok untuk perkebunan kelapa sawit rakyat dalam mendorong inovasi industri hilir seperti CPO dan minyak sawit merah," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangan resminya, Senin, 20 Maret 2023.
Ia juga mengaku siap membantu IPB untuk mengembangkan model industri kecil minyak goreng dan bekerja sama dengan pusat penelitian kelapa sawit sebagai unit riset yang dikelola PT Riset Perkebunan Nusantara, salah satu anak perusahaan PTPN III (Persero).
Sementara Rektor IPB Arif Satria menyebut pembangunan fasilitas pendidikan dan penelitian yang didanai oleh PTPN III (Persero) ini sangat bermanfaat sebagai tempat untuk pendidikan, penelitian, dan magang untuk mahasiswa yang mengambil spesialisasi pengolahan kelapa sawit.
Menurutnya, lokasi laboratorium ini sangat strategis, mengingat lahan IPB di Jonggol yang luasnya 268 hektare akan dikembangkan menjadi IPB-West Java Innovation Valley, yang memadukan pendidikan, penelitian/inovasi, bisnis, pemberdayaan masyarakat, dan edu wisata.
“Di sini nantinya juga akan terdapat kluster kelapa sawit, cassava (singkong), peternakan, aquaculture, green house dengan teknologi hydro dan aeroponic,” tuturnya.
Bukan itu saja. Kebun sawit Jonggol diyakini akan berperan penting dalam menyiapkan lulusan IPB yang profesional dalam teknologi budidaya. Kapasitas pengolahan kelapa sawit tersebut adalah 2 ton per jam TBS dengan pengolahan selama 20 jam, atau berkapasitas 40 ton TBS per hari.
"Laboratorium ini menjadi miniatur dari pabrik besar, di mana seluruh proses pengolahan kelapa sawit dimulai dari loading TBS, perebusan, pemisahan buah, pengepresan sampai menjadi CPO. Lalu, diproses secara otomatis seperti halnya di pabrik dengan kapasitas besar," jelas Arif.