Selain Bjorka, Ada Hacker Indonesia Sukses Bikin Geger Israel
- ABC News
VIVA Tekno – Pada 2022, hacker Bjorka membuat gempar karena membongkar data pribadi dari sejumlah perusahaan dan lembaga di Indonesia. Sejak saat itu, pemerintah melakukan pengejaran terhadap peretas hitam tersebut.
Ternyata tidak hanya Bjorka, ada hacker lokal yang juga pernah mengguncang jagat dunia maya. Mereka adalah Ganosec Team atau Garuda Anon Security. Kelompok peretas ini membantu Palestina melakukan serangan siber ke Israel pada 2021.
Tak tanggung-tanggung, Ganosec Team sukses membobol data pribadi milik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, meretas situs dengan domain .il, meretas ratusan nomor WhatsApp penduduk, situs universitas dan ribuan akun email, serta kartu kredit yang dirilis oleh perbankan Israel.
Mereka juga turut melampirkan nomor WhatsApp yang sudah diretas sebagai bukti. Garuda Anon Security bermitra dengan Padang BlackHat dan DragonForce dari Malaysia yang baru-baru ini mengklaim telah meretas lima ribu CCTV Israel.
Kemudian, kartu kredit Visa dan Mastercard yang dikeluarkan oleh bank Israel juga ikut diretas. Tidak hanya Israel. Ganosec Team meretas situs negara-negara yang mendukung penindasan Israel atas Palestina.
Pernyataan yang tertuang di situs https://agasengenharia.com.br/index.html, mereka mengatakan masyarakat dunia untuk berhenti mendukung Israel.
"Halo warga dunia, pesan untuk Anda untuk berhenti mendukung negara Zionis Israel. Mereka adalah sebuah negara yang menghancurkan komunitas beragama. Mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan dan toleransi. Mereka adalah setan," bunyi pengumuman tersebut.
Tidak cuma Israel, Garnosec Team juga menyerang negara pendukungnya, Amerika Serikat (AS). Beberapa waktu yang lalu mereka berhasil meretas CCTV di negeri Paman Sam.
"IP access CCTV USA/America leaked by Ganosec team or Garuda Anon Security. The taller one is, the more one drop. #ISRAELSUPPORTSTOP," bunyi keterangan mereka, dikutip pada Senin, 20 Maret 2023.
Serangan siber juga dilakukan terhadap dua situs berbahasa Prancis, dua situs berbahasa Portugis, serta pusat data (database) Singapura.