Lithuania Sebut 3 Fakta Mengerikan Rusia
- greenwichmeantime.com
VIVA Tekno – Badan Intelijen Lithuania mengumumkan bahwa Rusia mampu memperpanjang perang hingga dua tahun ke depan.
Hubungan negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lituania dengan Rusia memanas. Bahkan, Estonia menganggap Kremlin sebagai ancaman terbesar bagi negara di kawasan Baltik. Berikut 3 fakta yang diungkap Badan Intelijen Lithuania tentang Rusia.
1. Rusia dapat melanjutkan perang dengan bantuan sekutunya
Kepala Badan Intelijen Lithuania, Elegijus Paulavicius, mengungkapkan bahwa Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan peperangan di Ukraina.
"Sumber daya yang dimiliki Rusia pada saat ini masih cukup untuk melanjutkan peperangan di Ukraina hingga 2 tahun ke depan. Kejutan lama Rusia dapat meneruskan perang tergantung pada bantuan kepada militer Rusia dari negara sekutunya, seperti Iran dan Korea Utara," tutur Paulavicius, dikutip BBC.
Pada saat yang sama, Paulavicius mengungkapkan bahwa peretas yang memiliki hubungan dengan Rusia dan China terus berupaya membobol sistem komputernya pada tahun 2022.
"Prioritas mereka tetap sama melanjutkan pengumpulan informasi jangka panjang yang berhubungan dengan kepentingan luar negeri dan dalam negeri Lituania," kata Paulavicius.
2. Lithuania sebut sanksi tidak berdampak kepada Rusia
Lithuania juga mengungkapkan, sanksi yang ditahan kepada Moskow tidak mengganggu kekuatan Rusia. Ia menyebut Rusia masih mampu mendanai semua militernya, dengan mengalihkan kekayaan sumber daya alam yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat.
"Rusia menggunakan rantai panjang mediator untuk mendapatkan teknologi Barat yang seharusnya dilarang masuk ke Moskow. Tentaranya juga mulai beradaptasi dengan konfrontasi jangka panjang dengan Barat dan akan memprioritaskan pembangunan militer di Baltik," tutur Paulavicius.
"Ini semua akan bergantung pada durasi dan hasil perang di Ukraina. Semakin lama dan semakin mahal perang, maka semakin banyak waktu yang akan diambil," sambungnya.
3. Rusia beri sanksi 144 tokoh publik di negara Baltik
Rusia sudah menjatuhkan sanksi personal kepada 144 pejabat pemerintahan, jurnalis, anggota parlemen, dan tokoh publik di negara-negara Baltik. Pasalnya, mereka dianggap kerap mengritik Kremlin.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut langkah ini sebagai tanggapan kepada tiga negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania yang kerap mengintervensi urusan dalam negerinya dan menyerukan Rusofobia.
Pada tahun lalu, Estonia, Latvia, dan Lituania telah membatasi masuknya warga Rusia dan Belarusia. Langkah itu sebagai balasan atas keputusan operasi militer khusus Rusia di Ukraina.