Pengobatan Ini Ampuh Kurangi Efek Mabuk Alkohol

Ilustrasi pemabuk.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Peneliti temukan cara cepat untuk mengurangi efek mabuk. Mereka menggunakan hormon fibroblast growth factor 21 (FGF21) sebagai pengobatan yang diuji pada tikus.

FGF21 tanpak meningkatkan kewaspadaan di otak, berjuang melawan efek tertentu dari keracunan alkohol –seperti kantuk dan kurangnya koordinasi– tanpa mengubah secara mendasar bagaimana alkohol dipecah dalam tubuh.

Hati menghasilkan hormon pada tikus juga manusia, menunjukkan bahwa ini bisa berlaku untuk manusia. Itu dapat digunakan untuk membangunkan orang yang menderita keracunan alkohol atau mabuk berat sehingga mereka dapat diobati dengan lebih baik dan cepat.

"Kami telah menemukan bahwa hati tidak hanya terlibat dalam metabolisme alkohol tetapi juga mengirimkan sinyal hormonal ke otak untuk melindungi efek berbahaya dari keracunan, termasuk hilangnya kesadaran dan koordinasi," kata ahli biologi molekuler Steven Kliewer dari Pusat Medis Barat Daya Universitas Texas, AS.

Dengan meningkatkan konsentrasi FGF21 bahkan lebih tinggi melalui injeksi, peneliti dapat secara dramatis mempercepat pemulihan dari keracunan. FGF21 melakukannya dengan mengaktifkan bagian otak yang sangat spesifik yang mengontrol kewaspadaan.

Ilustrasi tikus.

Photo :
  • Pexels/Denitsa Kireva

Banyak penelitian sebelumnya telah melihat efek FGF21, yang dapat mulai diproduksi oleh berbagai pemicu, termasuk konsumsi etanol, bahan memabukkan dalam alkohol, mengutip dari laman Science Alert, Rabu, 15 Maret 2023.

Dalam studi baru ini, para peneliti mencatat bahwa tikus yang dibiakkan  tidak secara alami menghasilkan FGF21 sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan keseimbangan dan memperbaiki refleks (memperbaiki orientasi tubuh) setelah mabuk.

Bau Sepatu? Coba Gunakan 8 Bahan Ini Tanpa Perlu Mencuci!

Terlebih lagi, ketika tikus yang memproduksi FGF21 secara alami diberi rangkaian etanol dan kemudian suntikan hormon tambahan, koordinasi dan kesadaran mereka pulih dua kali lebih cepat daripada tikus yang tidak mendapatkan suntikan tambahan.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa FGF21 memengaruhi wilayah otak tertentu yang disebut locus coeruleus. Wilayah otak ini menghasilkan noradrenalin, suatu neurotransmitter yang terkait dengan respons fight-or-flight dan pengaturan kewaspadaan serta gairah tidur.

7 Bau yang Dibenci Tikus: Solusi Ampuh untuk Mengusir dari Rumah Anda

 

5 Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis
Nadila Ernesta

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan peradangan pada kulit.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024