Tetap Ekspansi meski Belanja Modal Turun

Direktur Utama dan Kepala Eksekutif XL Axiata Dian Siswarini.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

VIVA Tekno – Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022 yang disampaikan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai sekitar US$77 miliar atau Rp1.188 triliun pada 2022.

Tantangan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan

Angka itu meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini mengacu pada gross merchandise value (GMV) atau nilai penjualan kotor barang dan jasa selama periode tertentu.

Sementara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa 215.626 juta dari 275,77 juta jiwa total penduduk Indonesia sudah mengakses internet di tahun ini. Artinya, tingkat penetrasi internet di Tanah Air mencapai 78,19 persen.

5 Cara Raup Cuan dari Rumah dengan Memanfaatkan Teknologi AI, Ini Tutorialnya!

Lantas, jika dilihat secara gender, pengguna internet Indonesia didominasi oleh pria dengan 51,19 persen dan perempuan 48,81 persen.

Soal penetrasi internet, APJII menyebut kebutuhan akses internet di pedesaan lebih kencang atau sebesar 79,79 persen, ketimbang daerah perkotaan yang hanya 77,36 persen.

Gen Z dan Milenial Doyan Pakai AI untuk Minta Saran Keuangan, Amankah?

Layanan UMB XL Axiata berubah, dari *123# menjadi *808#.

Photo :
  • XL Axiata

Gurihnya nilai ekonomi digital dan jumlah penetrasi internet di Indonesia tidak membuat XL Axiata gegabah dalam berekspansi. Operator telekomunikasi warna biru ini menempuh berbagai langkah guna menjaga agar ongkos operasional tetap efisien.

Hal ini terlihat dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang hanya Rp8 triliun di tahun ini, di mana mayoritas akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan.

Padahal, angka tersebut lebih kecil dibandingkan realisasi belanja modal pada tahun lalu yang mencapai Rp9 triliun. Direktur Utama dan Kepala Eksekutif XL Axiata Dian Siswarini mengaku tetap bisa menjaga kualitas layanan kepada konsumen dan menghasilkan pendapatan sesuai target, kendati belanja modal turun.

"Kami akan terus memanfaatkan sejumlah peluang positif untuk mendorong serta meningkatkan performa perusahaan pada tahun ini," kata dia di Jakarta, Rabu, 8 Maret 2023.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Analytics Insight

Selain itu, XL Axiata menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan mesin pembelajaran (machine learning) sebelum menentukan ekspansi infrastruktur baru atau menambah kapasitas di infrastruktur yang sudah terbangun.

"Dengan memakai dua jenis teknologi digital itu, manajemen bisa mengetahui proyeksi lalu lintas konsumsi layanan seluler beserta pendapatan yang akan diperoleh," ungkap Dian. Sejumlah peluang juga akan dimanfaatkan XL Axiata agar dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis di sepanjang tahun ini.

Dengan demikian, XL Axiata akan fokus pada tiga pilar pertumbuhan, yakni layanan konvergensi, perluasan jaringan, serta penguatan pengalaman pelanggan (customer experience). "Kami juga menerapkan e-SIM yang akan segera diluncurkan pada semester pertama tahun ini," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya