ChatGPT Harus Dibekali Regulasi agar Tidak Liar

IIustrasi ChatGPT.
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA Tekno – Salah satu bentuk dari teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti ChatGPT yang akhir-akhir ini tengah populer dikatakan memiliki hal positif dan negatif di masa depan.

Jangan Hanya Sekadar Konsumsi Teknologi

"Negatifnya dengan turunnya minat baca masyarakat terhadap buku dan literatur," ujar Direktur Utama PT Exquisite Informatics (XQ), Briliantoro Waldjijo kepada VIVA Tekno, Senin, 27 Februari 2023.

Menurutnya, banyak dari informasi yang diketahui publik dijadikan landasan tindakan tanpa validasi dari pihak berwenang.

2 Teknologi Diyakini Cocok untuk Iklim Tropis seperti Indonesia

"Sementara informasi dari media massa sudah pasti divalidasi dan selalu dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan profesi sehingga tidak mudah untuk penyebaran informasi yang tidak jelas," jelasnya.

Sedangkan, dampak positif dari teknologi semacam ini adalah engine tersebut dapat menjadi acuan dasar untuk pengetahuan yang sangat mendasar atau pengetahuan umum, sehingga bisa mempercepat proses belajar di sekolah maupun di rumah bagi pelajar.

Bangun Kedaulatan Digital Lewat Tangan Lokal

Lebih lanjut ia mengatakan jika ChatGPT adalah pencapaian yang luar biasa karena itu sudah bisa mencerna serta merespons setiap pertanyaan dengan berbagai bahasa.

"Bila saat ini memiliki keterbatasan knowledge, karena memang data yang diproses dalam engine masih terbatas, Itu masih sangat wajar," imbuh Brili.

Ilustrasi kecerdasan buatan.

Photo :
  • www.pixabay.com/geralt

Kecerdasan pada ChatGPT masih pada taraf keleluasaan knowledge bukan pada kedalaman (deep knowledge). Misalnya, seorang ballerina akan jauh lebih tahu soal balet dibanding ChatGPT.

Brili menyebut bahwa teknologi tersebut perlu diawasi dengan regulasi, namun bukan regulasi yang membatasi kreatifitas sehingga diharapkan informasi memiliki batasan dan acuan yang jelas, tidak menjadi informasi liar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Saat ini ChatGPT belum mempermudah keseharian saya. Informasi yang bisa direspons dari mesin pencari Google masih lebih memadai kebutuhan saat ini. Tapi mungkin Google bisa saja tersaingi apabila input data yang diproses sebesar dan selengkap Google. Kita sebagai pengguna juga punya pilihan," jelasnya.

Sementara untuk perusahaan yang dipimpinnya, XQ belum akan mengadopsi teknologi tersebut karena bisnis intinya masih pada implementasi studi kasus yang dihadapi masing-masing sektor industri.

"Jadi, produk dan layanan kami masih sangat tergantung dengan layanan dan solusi yang dibutuhkan oleh sektor industri. Untuk contoh advance teknologi yang kami fokuskan adalah terkait computer vision atau video analytics yang dapat mengidentifikasi wajah pelanggan, nomor seri kendaraan, jumlah orang dan ekspresi," kata Brili.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya