Pilot Jet Tempur Siluman AS Selfie Sebelum Tembak Balon Mata-mata China
- nypost.com
VIVA Tekno – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon baru saja merilis potret menakjubkan yang diambil oleh pilot pengawas U-2 saat membuntuti balon mata-mata China yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan awal bulan ini.
Serangkaian foto tersebut mewakili tampilan terdekat dari perangkat tersebut, yang diperkirakan oleh pihak militer, memiliki tinggi diperkirakan sekitar 200 kaki (60 meter), beratnya ratusan kilogram dan membawa muatan sepanjang jet regional.
Foto-foto itu diambil pada 3 Februari 2023, sehari sebelum dua jet tempur siluman F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS menembak jatuh balon mata-mata China di Myrtle Beach, Carolina Selatan.
Tembakan seorang pilot U-2 yang melihat balon itu diterbitkan Selasa pekan ini melalui blog Dragon Lady Today, yang dijalankan oleh jurnalis kedirgantaraan yang berbasis di Inggris, Chris Pocock. Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengonfirmasi keaslian foto tersebut dan merilisnya.
Foto-foto itu diambil oleh pilot kedua di dalam pesawat, melansir New York Post. Sementara pesawat mata-mata U-2 biasanya hanya memiliki satu kursi, pesawat latih dua kursi lah yang digunakan untuk memantau balon mata-mata China.
Bayangan U-2 dapat dilihat pada balon putih yang mengepul, yang terpasang pada muatan peralatan pengawasan yang ditenagai oleh panel surya.
Pesawat mata-mata U-2, fitur Angkatan Udara AS sejak puncak Perang Dingin pada akhir 1950-an, dapat terbang selama berjam-jam di atas ketinggian 70.000 kaki (21 km), yang memungkinkan pilot untuk berada di atas balon mata-mata China tersebut saat balon itu mendekati Pantai Timur AS.
Presiden AS Joe Biden sempat dikritik karena dinilai lambat untuk menembak dan menurunkan balon tersebut sampai melewati Samudra Atlantik, tetapi pejabat pertahanan mengatakan waktu tambahan itu memungkinkan pihak militer untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang program pengawasan China dengan mengamati balon mata-mata tersebut saat di udara.
Komunitas intelijen sekarang memeriksa balon dan muatannya yang sangat besar dari dekat di Lab FBI di Quantico, Virginia setelah Angkatan Laut AS selesai memulihkan puing-puingnya dari dasar laut pada 16 Februari lalu.