Dilarang Main Game, Anak Acungkan Pisau Daging ke Ayahnya
- Pixabay
VIVA Tekno – Sebuah video seorang anak laki-laki yang mengancam ayahnya dengan pisau daging karena melarangnya bermain video game di ponselnya tengah menjadi viral di China.
Media melaporkan bahwa peristiwa ini dimulai ketika sang ayah menyita ponsel anak laki-laki itu. Bocah itu menjadi marah dan meraih golok untuk mengancam ayahnya.
Dalam video berdurasi 13 detik, bocah itu terdengar berteriak, "Berikan padaku" menurut laman The Star, Kamis, 16 Februari 2023.
Anak laki-laki itu diyakini sebagai murid sekolah dasar karena dia mengenakan syal merah yang wajib dikenakan oleh semua anak sekolah dasar China. Insiden itu dilaporkan terjadi setelah sekolah dimulai setelah liburan musim dingin.
Video itu direkam pada 10 Februari oleh orang tak dikenal di wilayah otonomi Guangxi, China selatan. Orang tersebut mengatakan kepada Henan TV bahwa dua orang yang terlibat di video adalah ayah dan anak.
Video itu segera masuk ke daftar paling dicari di media sosial China, Weibo, setelah dilaporkan oleh Henan TV. Konten tersebut telah dilihat oleh lebih dari tujuh juta orang.
Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinannya setelah menonton video tersebut. Seorang netizen yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa anak-anak semakin kecanduan game, cepat atau lambat, keluarga mereka akan menderita jika terlalu dimanja.
Kecanduan game seluler di kalangan anak-anak bukanlah fenomena baru di China. Fenomena tersebut memicu perdebatan sosial setiap liburan musim dingin dan musim panas.
Banyak perusahaan game telah memperkenalkan aturan yang melarang anak di bawah umur bermain game terlalu lama dan mengharuskan setiap pemain mengunggah kartu identitas user dan menjalani verifikasi pengenalan wajah untuk membuktikan usia.
Misalnya, produsen game seluler terbesar di China, Tencent Games, membuat aturan bahwa anak di bawah umur hanya dapat memainkan game yang diproduksi oleh Tencent dari jam 20:00-21:00 pada periode 14 hari yang ditentukan selama liburan musim dingin terbaru.
Namun, langkah-langkah itu ternyata tidak cukup. Anak di bawah umur dapat dengan mudah menggunakan ponsel orang tua mereka dan melewati batasan.