Sederet Langkah Ditempuh untuk Dongkrak Kinerja
- Pixabay
VIVA Tekno – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III diketahui mendirikan tiga subholding baru sebagai upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi. Langkah ini juga diambil demi mencapai keunggulan operasional dan meningkatkan kinerja atau performa perkebunan nasional yang lebih baik.
Ketiga subholding tersebut adalah SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo. SugarCo akan fokus pada peningkatan produksi gula dan beberapa produk turunannya. Sedangkan, PalmCo berfokus pada peningkatan nilai tambah dari produk-produk hasil kelapa sawit.
Kemudian, SupportingCo bertanggung jawab pada pengembangan produk dari komoditas kakao, kopi, serta teh. Transformasi bisnis ini bertujuan untuk mendongkrak kinerja PTPN Group menjadi perusahan kelas dunia bernilai jual dan daya saing di kancah internasional.
PTPN III, melalui Sub Holding PalmCo, sedang proses melakukan initial public offering (IPO) dan ditargetkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Dengan terdaftarnya PalmCo di BEI diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik.
Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, dalam lawatannya ke Korea Selatan, Wakil Direktur Utama PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, mengunjungi pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan pengelola aset terbesar di negeri Ginseng, yaitu Midas Asset dan Meritz Asset Management.
"Dalam rangka pengembangan bisnis yang berkelanjutan, PTPN Group perlu bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis skala global," ungkap dia, dalam keterangan resminya, Rabu, 15 Februari 2023.
Bukan itu saja. PTPN III juga menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Korea Management Association Consultants, Inc. (KMAC) dan POSCO International Corporation.
MoU dengan KMAC yang merupakan asosiasi konsultan bisnis dalam pengembangan dan inovasi manajemen, bertujuan untuk pengembangan usaha di bidang perkebunan, energi baru terbarukan, dan pengembangan green industrial cluster.
Sementara MoU dengan POSCO, perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis, bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.